Konten dari Pengguna

Mengenal Good Girl Syndrome: Menyenangkan Orang Tak Selalu Baik

Wirda Humaira Yahya
Mahasiswa jurusan Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung
26 November 2022 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wirda Humaira Yahya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar perempuan (sumber: istockphoto.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar perempuan (sumber: istockphoto.com)
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, orang-orang kini mulai sadar akan isu kesehatan mental. Berbagai istilah sindrom pun marak bermunculan di internet. Salah satunya yaitu, sindrom gadis baik. Sindrom gadis baik atau yang biasa dikenal sebagai good girl syndrome merupakan sikap seorang perempuan yang selalu menuntut dirinya untuk bersikap baik dan menyenangkan orang lain tanpa memikirkan perasaannya atau bahkan melupakan haknya sendiri. Memang tak ada yang salah untuk menjadi perempuan yang baik. Namun, jika dilakukan secara terpaksa dengan mengorbankan perasaan dan kebahagiaan diri sendiri demi menyenangkan orang lain, bukankah itu termasuk hal yang buruk?
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dilakukan oleh Stanford University mengeklaim bahwa sifat tertentu yang menggambarkan seorang wanita ideal adalah penyayang, hangat, ceria, lembut, dan setia. Sehingga banyak wanita yang berusaha menempatkan dirinya menjadi sosok tersebut untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Mereka tak peduli apakah itu menyenangkan dirinya sendiri atau tidak.

Penyebab Good Girl Syndrome

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama untuk seorang anak perempuan. Mereka menginginkan anak-anaknya diterima oleh masyarakat, sehingga mereka menumbuhkan benih-benih kebaikan kepada sang anak sejak masih kecil. Umumnya sejak usia dini, anak perempuan selalu dituntut untuk berperilaku baik dan berusaha tampil sempurna di hadapan orang lain.
ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah mendengar kalimat semacam itu? Menurut para orang tua, itu mungkin merupakan cara yang tepat untuk mendidik anak mereka demi mencapai tujuan untuk menyenangkan orang lain. Namun, tanpa disadari dengan melakukan hal tersebut secara terus-menerus akan membuat sang anak merasa kesulitan untuk mengutarakan keinginannya dan selalu memendam emosinya karena dituntut untuk selalu membuat orang lain bahagia. Hal inilah, yang memicu adanya good girl syndrome.

Ciri-Ciri Good Girl Syndrome

ADVERTISEMENT

Apakah Good Girl Syndrome Berbahaya?

Jika seseorang terus-menerus memaksa dirinya untuk selalu menyenangkan orang lain dengan mengorbankan perasaannya sendiri, itu akan berdampak buruk terhadap mental orang tersebut. Mereka akan mengalami kelelahan mental, mudah dimanfaatkan orang lain, dan bahkan kehilangan jati dirinya sendiri. Selain itu, mereka akan dibelenggu dengan ketakutan akan membuat orang lain kecewa dan ditinggalkan jika mereka tidak berbuat baik. Mereka akan diliputi oleh kecemasan dan depresi saat merasa gagal memenuhi ekspektasi yang dibuat oleh dirinya sendiri. Jadi, good girl syndrome ini akan merugikan diri sendiri.

Cara Membebaskan Diri dari Good Girl Syndrome

ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa, good girl syndrome adalah kecenderungan perempuan untuk menjadi sosok yang ‘baik’ terhadap orang lain. Mereka berusaha untuk taat terhadap peraturan dan menghindari konflik agar dapat diterima oleh masyarakat. Sindrom ini muncul karena keinginan seseorang untuk diterima di lingkungan sekitar. Meskipun tidak mengancam keselamatan, menjadi sosok ‘good girl’ terus-menerus akan memberikan dampak yang merugikan bagi kesehatan mental. Supaya bebas dari sindrom ini, maka kenalilah dirimu sendiri agar memunculkan rasa percaya diri. Menjadi orang baik adalah hal yang baik, tetapi jangan mengorbankan dirimu sendiri demi kebahagiaan orang lain.