Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Makna Kata Pribumi Anies dan Pembelaan untuk Warga yang Tertinggal
17 Oktober 2017 13:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pidatonya yang menyinggung soal 'pribumi' mendapat sorotan. Anies pun sudah mengklarifikasi bahwa pernyataannya itu tidak bermaksud untuk memecah belah.
ADVERTISEMENT
Istilah pribumi yang digunakan Anies untuk konteks pada saat era penjajahan, karena Jakarta kota yang paling merasakan penjajahan.
Senada dengan Anies, Mardani Ali Sera selaku Wasekjen PKS yang juga eks ketua tim pemenangan Anies-Sandi mengatakan, mantan rektor Universitas Paramadina itu justru sangat menyatukan.
"Bukan hanya budaya tapi juga semua karakter bangsa diikat dengan Pancasila. Penyebutan pribumi dalam konteks.ekonomi memang ada kesenjangan. Itu bagian dari komitmen membangun mereka yang di akar rumput," kata Mardani melalui pesan singkat kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (17/10).
"Ditujukan bukan pada etnis tertentu tapi pada perilaku pengusaha yang elitis dan hanya mengambil kepentingan sendiri," sambung dia.
Ia menambahkan, justru pidato Anies tersebut ingin membela kaum tertinggal di Jakarta. Pidato Anies sama sekali tidak menyalahi UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan Instruksi Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi.
ADVERTISEMENT
"Mas Anies orang yang cerdas dan sudah memperhitungkan aspek ini. Itu bagian pemihakan pada warga yang tertinggal," ungkap Mardani.