Mahasiswa KKN Umsida Ciptakan Inovasi dari Limbah Air Cucian Beras

KKN Wonosunyo 2023
Mahasiswa Umsida beranggotakan 23 orang
Konten dari Pengguna
11 Februari 2023 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN Wonosunyo 2023 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Workshop Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
zoom-in-whitePerbesar
Workshop Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berkiprah nyata dalam menjalankan pengabdian masyarakat. Tidak hanya menerjunkan para dosennya, Umsida juga menerjunkan para mahasiswanya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai daerah. Kiprah nyata kelompok 18 di desa Wonosunyo dusun Badud ini dibuktikan dengan workshop pembuatan pupuk organik cair (POC) di Balai desa Wonosunyo.
ADVERTISEMENT
Kegiatan KKN yang diketuai oleh Ardent Dhamar Kendra, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS). Adapun anggotanya adalah 23 orang dari berbagai macam Prodi di Umsida.
"Workshop pemanfaatan air leri (limbah cucian beras) dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan pupuk organik cair yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Hal ini dikarenakan mayoritas di desa Wonosunyo menjadikan beras sebagai makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Sehingga dengan adanya workshop ini dapat meningkatkan pengetahuan warga di desa Wonosunyo terhadap pemanfaatan air leri limbah cucian beras sebagai pupuk organik cair," ujar Ardent ketua tim KKN, Selasa (31/01/2023).
Kharisma, selaku anggota yang berpartisipasi dalam program Sosial Budaya menambahkan bahwa "semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk peduli mengelola limbah - limbah dan mengolahnya lebih lanjut, sehingga dapat diaplikasikan untuk kesejahteraan para tani,"
ADVERTISEMENT
Para tani sangat berterimakasih atas ilmu baru yang dibagikan mahasiswa KKN Kelompok 18, karena dengan adanya workshop ini, para warga dapat meminimalisir pengeluaran keuangan untuk membeli pupuk.
(Shoffie Wahyuni)