Ada Kekuatan Baja di Balik Tangannya

Wuryanti Sri
Ibu rumah tangga dan pemerhati pendidikan yang gemar menulis
Konten dari Pengguna
23 Desember 2021 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wuryanti Sri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menjahit, Sumber : pexels
zoom-in-whitePerbesar
Menjahit, Sumber : pexels
ADVERTISEMENT
Terlahir dalam keluarga sederhana, pola hidupku sehari-hari tetap sederhana hingga kini. Gemblengan dari orang tua semasa kecil sangat berpengaruh dalam pembentukan watakku dan saudara-saudaraku dalam bertumbuh kembang. Bukan tak ada sisi yang kurang menyenangkan tapi jauh lebih banyak hal-hal positif yang mengesankan.
ADVERTISEMENT
Sebagai wanita yang memiliki bakat menjahit, ibuku akhirnya menjadi penjahit di sebuah desa yang kala itu belum terlalu banyak orang yang menekuni profesi ini. Tidak seperti sekarang, jumlah penjahit waktu itu bisa dihitung dengan jari. Aku kecil masih ingat dan hafal siapa saja langganan ibu dan dari kampung mana mereka berasal.
Jerih payah ibu terbukti sangat membantu perekonomian keluarga kami hingga tiba saatnya usaha yang selama ini ditekuni bapak sudah tak mampu diandalkan lagi. Bapak menganggur dan ibu masih terus menerima jahitan dari pelanggan tanpa kenal lelah. Tak pernah sekalipun ia mengeluh atas keadaan kami yang serba sulit.
Meski sibuk dengan jahitan yang harus diselesaikan setiap hari, namun ibu tak pernah melalaikan tugas utamanya sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya. Kami tak pernah kekurangan makan, kasih sayang, pendidikan maupun perhatian. Sebagai anak yang tak bisa tinggal diam, aku pun sering membantu pekerjaan ibu sesuai kemampuanku, misalnya memasang kancing atau melipat baju-baju pelanggan selain pekerjaan rumah sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Ibuku manusia tangguh namun lembut yang aku miliki. Dia tetap kuat sekuat baja, tegar dan kokoh berdiri di saat ekonomi keluarga terpuruk. Kelembutannya mampu mengalahkan ego seisi rumah yang kadang mendominasi. Ketegarannya cermin kekuatan lahir batin dari tempaan masa kecil untuk tidak mudah putus asa. Ibuku cinta pertamaku yang tak tergantikan. Ada banyak pahlawan di negeri ini tapi hanya satu pahlawanku, Ibu Pahlawan Kehidupan.