news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Isra Miraj: Penghiburan Ilahi di Tengah Kehilangan Cinta Khadijah

Yahdi Rosyadi
Pelajar di Sekolah Kehidupan. Hobi saya traveling dan public speaking, yang membuka wawasan dan melatih komunikasi. Bagi saya, perjalanan adalah pelajaran, dan kata-kata adalah inspirasi.
29 Januari 2025 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yahdi Rosyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa paling agung dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW. Namun, di balik kemuliaan spiritualnya, peristiwa ini menyimpan makna yang mendalam tentang cinta, kehilangan, dan penghiburan. Tahun ketika Isra Mi'raj terjadi dikenal sebagai Tahun Kesedihan (Aamul Huzn), sebuah periode penuh ujian yang mengguncang jiwa Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Di tahun itu, Rasulullah kehilangan dua sosok yang sangat dicintai dan menjadi penopang dakwahnya: Abu Thalib, sang paman yang melindungi beliau dari ancaman Quraisy, dan Khadijah RA, istri tercinta yang selalu mendukung dengan cinta dan keyakinannya. Kehilangan Khadijah adalah pukulan paling berat. Khadijah bukan hanya istri, tapi juga sahabat sejati, tempat Rasulullah berbagi duka, dan sumber kekuatan di tengah badai penolakan.
Ketika Rasulullah pulang dalam keadaan lelah dan terluka karena dakwah, Khadijah selalu ada, menyelimuti beliau dengan cinta, menyemangati dengan kata-kata lembut, dan meyakinkan bahwa Allah pasti akan memenangkan agama ini. Namun, di saat dakwah sedang menghadapi masa-masa sulit, Allah memanggil Khadijah kembali kepada-Nya. Rasulullah merasa kehilangan yang luar biasa, seolah dunia menjadi sunyi.
ADVERTISEMENT
Setelah kehilangan itu, ujian terus berdatangan. Rasulullah mencoba mencari perlindungan di Thaif, namun beliau justru diusir, dilempari batu, dan dihina. Dengan tubuh berdarah dan hati yang hancur, Rasulullah kembali ke Mekah, hanya untuk menemukan dirinya tanpa tempat berlindung. Dalam kesendirian itu, beliau berbaring di depan Ka'bah, memohon kekuatan kepada Allah.
Di saat itulah, Allah mengutus Jibril AS untuk membawa kabar penghiburan. Rasulullah diundang untuk melakukan perjalanan Isra Miraj, sebuah perjalanan luar biasa yang membawa beliau ke Sidratul Muntaha, bertemu langsung dengan Allah SWT. Perjalanan ini bukan sekadar mukjizat, tapi juga wujud kasih sayang Allah, menguatkan Rasulullah di tengah keterpurukan.
Isra Miraj mengajarkan kita bahwa di balik setiap ujian berat, selalu ada penghiburan dari Allah. Cinta Khadijah yang begitu besar adalah pengingat bahwa cinta sejati akan selalu menjadi sumber kekuatan, bahkan setelah kepergian. Dan ketika manusia meninggalkan, Allah selalu hadir dengan kasih-Nya yang tak bertepi.
ADVERTISEMENT