Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Siapa Capres-Cawapres Paling Peduli Indonesia Timur?
29 November 2023 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Yanu Endar Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia (bagian) Timur bukan hanya pelengkap, tetapi merupakan pilar integral dalam keberlanjutan dan kemajuan NKRI. Jika bangsa ini mau jujur, warisan dan kontribusi Indonesia Timur itulah salah satu yang memperkaya identitas bangsa dan mengukuhkan posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara besar yang kaya budaya (cultural diversity) dan sumber daya alam (mega-biodiversity). Memahami dan menghargai pentingnya Indonesia Timur, mutlak bagi para pemimpin masa depan dalam rangka merangkai Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Pulau-pulau seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua memiliki masyarakat adat yang unik dengan tradisi, bahasa, dan seni yang berbeda. Keanekaragaman ini memberikan warna dan keindahan bagi identitas nasional Indonesia, memperkaya khazanah budaya yang menjadi kebanggaan bangsa.
Indonesia Timur juga dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Hutan hujan Papua menjadi rumah bagi sejumlah spesies unik dan langka, sedangkan perairan di sekitar Maluku merupakan surga bagi kehidupan bawah laut. Sumber daya alam ini menjadi sumber utama pendapatan negara melalui sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta memainkan peran penting dalam ketahanan pangan dan energi nasional.
Wilayah Timur Nusantara juga memiliki posisi strategis yang melindungi jalur pelayaran utama, menjaga keamanan dan kedaulatan laut Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaan dan pengamanan wilayah ini menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan integritas negara. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia Timur memiliki peluang besar untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Keragaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia Timur menjadi cermin harmoni dan toleransi yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Memperkuat persatuan di wilayah ini memberikan kontribusi positif dalam membangun negara yang inklusif.
Sekali lagi, Indonesia Timur adalah pilar penting bagi kedaulatan NKRI. Pertanyaannya, apakah peran penting ini telah tercermin dalam Visi Misi Capres 2024? Siapa Capres-Cawapres yang paling peduli dengan Indonesia Timur?
Minim Visi & Misi
Sayangnya, dari hasil analisis dokumen Visi Misi Capres 2024, kata-kata atau diksi terkait Indonesia Timur, tidak masuk dalam top prioritas, baik Top 10 maupun top 20. Artinya, entah sengaja atau tidak, Indonesia Timur belum menjadi topik atau kata kunci yang utama dalam dokumen Visi Misi Capres (baca ulasan sebelumnya di sini ).
ADVERTISEMENT
Jika dipotret lebih lanjut, Paslon AMIN nampak paling banyak menyebutkan kata-kata yang terkait Indonesia Timur, dalam hal ini diwakili oleh kata “Sulawesi” (8), “Maluku” (5), “Nusa Tenggara” (10) dan “Papua” (15). AMIN menyebut keempat wilayah ini berkali-kali, sedangkan Prabowo-Gibran hanya menyebut Sulawesi 1 kali dan Papua 1 kali. Ganjar-Mahfud hanya menyebut Papua 3 kali di dalam dokumen Visi Misinya tanpa menyebut wilayah Indonesia Timur lainnya.
Lebih lanjut, dua kontestan - kecuali PG - mencoba beradu gagasan dalam melakukan pembangunan atau intervensi di wilayah timur Indonesia. Berikut adalah perbandingan senjata Capres-Cawapres untuk Indonesia Timur:
Situasi ini tentu sangat memprihatinkan, di mana representasi Indonesia Timur dalam Visi Misi Capres-Cawapres 2024 sangatlah minim. Jangan sampai Visi Misi Capres-Cawapres disusun dengan mengabaikan pilar penting NKRI ini.
ADVERTISEMENT
Mustahil rasanya mengharapkan ada strategi yang jitu dalam mengatasi ketimpangan dan pemerataan pembangunan tanpa membahas wilayah Indonesia Timur. Tidak mungkin rasanya Capres-Cawapres akan fokus menyelesaikan masalah-masalah besar dan mendasar di Indonesia Timur, jika ternyata mereka sedikit sekali - bahkan tidak menyebut - Indonesia Timur dalam Visi Misi mereka.
Jangan sampai, Indonesia Timur hanya menjadi warga “kelas dua” dan dianggap sebagai “pelengkap derita” dari proses menuju “Indonesia emas 2045”. Tidak ada Indonesia emas tanpa warga dan wilayah Indonesia Timur yang maju, berdaya dan sejahtera.