Gary Neville dan Kesalahan-kesalahan Bodohnya di Valencia

31 Januari 2019 8:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gary Neville Saat Melatih Valencia (Foto: Jaime Reina/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gary Neville Saat Melatih Valencia (Foto: Jaime Reina/AFP)
ADVERTISEMENT
Gary Neville boleh jadi memiliki karier cemerlang, baik sebagai pemain, pandit di Sky Sports, maupun pebisnis. Akan tetapi, ada satu noda yang sampai kini belum bisa dia enyahkan. Yakni, masa-masa kelam sebagai pelatih Valencia.
ADVERTISEMENT
Neville ditunjuk sebagai pelatih Valencia pada awal Desember 2015. Ketika itu, Los Che sedang berada dalam situasi sulit. Di bawah kendali Neville, Valencia bukannya membaik, melainkan tambah tidak keruan penampilannya. Rentetan hasil buruk, termasuk kala Valencia dilumat Barcelona 0-7, membuat Neville akhirnya dipecat pada Maret 2016.
Keputusan manajemen Valencia untuk menunjuk Neville memang boleh dibilang mengejutkan. Sebab, selain tidak punya pengalaman sebagai pelatih kepala, pria yang kini berumur 44 tahun itu juga tidak fasih berbahasa Spanyol. Keraguan publik itu akhirnya terbukti dengan kegagalan yang dialami oleh Neville.
Sudah cukup sering Neville diejek karena kegagalannya itu, termasuk oleh rekannya di Sky Sports, Jamie Carragher. Akan tetapi, mantan kapten Manchester United itu belum pernah mau bicara banyak soal era kegelapan tersebut sampai akhirnya dia diundang untuk berbicara di BLANK Podcast. Di situlah Neville berbicara panjang lebar soal berbagai kesalahan yang dia buat selama membesut Valencia.
ADVERTISEMENT
Gary Neville (kedua dari kanan) bersama Jamie Carragher. (Foto: Reuters/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Gary Neville (kedua dari kanan) bersama Jamie Carragher. (Foto: Reuters/David Klein)
"Sebelum itu aku sudah menolak beberapa tawaran di Premier League dan Championship dan aku bilang kepada diriku sendiri bahwa aku tidak akan menjadi manajer. Ketika aku pensiun, aku ingin berkecimpung di tiga hal; penyiaran, bisnis, dan kepelatihan," tutur Neville.
"Aku tidak semestinya mengejar karier kepelatihan karena untuk itu kamu harus benar-benar terlibat secara aktif setiap harinya. Namun, karena aku mencintai sepak bola, kupikir tidak masalah untuk mengambil kursus kepelatihan."
"Kemudian Roy [Hodgson] --yang kala itu merupakan pelatih Timnas Inggris, red-- meneleponku dan berkata bahwa aku akan jadi bagian dari staf kepelathannya karena itu akan membantuku dalam berkarier baik di bidang penyiaran maupun bisnis. Bersama Inggris, aku cuma bekerja paruh waktu."
ADVERTISEMENT
"Aku punya rencana empat tahun dan kontrak empat tahun bersama Inggris dan Sky. Enam bulan sebelum itu berakhir, rekan bisnisku yang juga pemilik Valencia (Peter Lim, red) berkata, 'Bisa enggak kamu pegang klubku sampai akhir musim?'"
"Itu adalah satu-satunya hal yang tak pernah kurencakanakan... dan aku mengiyakannya. Sampai sekarang aku masih marah pada diriku sendiri, bukan karena mengiyakan tawaran itu, tetapi untuk semua kesalahan yang kubuat. Semua kesalahan itu adalah kesalahan bodoh."
Neville perang di Twitter dengan Henry Winter. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Neville perang di Twitter dengan Henry Winter. (Foto: Reuters)
"Tidak membawa staf berpengalaman yang bisa bahasa Inggris dan Spanyol adalah kesalahan yang sangat buruk. Aku begitu naif ketika itu," kenang anggota Class of '92 ini.
Neville kemudian menjelaskan bagaimana dia gagal menguasai ruang ganti Valencia. Dalam pengakuannya, salah satu pemilik Salford City ini berkata bahwa ada beberapa pemain yang semestinya dia singkirkan ketika itu.
ADVERTISEMENT
"Jika aku melakukan itu, aku akan punya kuasa di ruang ganti. Ketika itu, aku mengambil kendali kapal yang hampir karam, tetapi aku cuma berusaha untuk membawanya mendarat, bukan benar-benar mengambil kendali. Aku seharusnya bisa menggandeng pemain yang berpengaruh dan membuang pemain yang membuat kapal itu semakin berat," ujarnya.
"Aku tidak bisa berkomunikasi dengan pemain dan pihak klub sangat sulit diajak bicara, tetapi itu semua cuma alasan. Aku tahu persis bahwa situasinya memang demikian, aku tahu ada perpecahan di ruang ganti, aku tahu bahwa itu adalah masa sulit di klub, aku tahu mereka memecat 15 pelatih dalam 13 tahun, dan aku tahu aku akan mendapat banyak kritikan," tutup Neville.