Menilik Kontribusi English Premier League Terhadap Perekonomian Inggris

Yoga Adi Pratama
I write to express
Konten dari Pengguna
18 Maret 2022 13:55 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yoga Adi Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika kalian penggemar sepak bola, kalian tentu sudah sangat familiar dengan liga Inggris atau English Premier League. English Premier League adalah liga kasta tertinggi di Inggris yang pertama kali digelar pada 20 Februari 1992. Dalam satu musim, terdapat 20 klub yang berkompetisi di English Premier League. Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Chelsea, Tottenham Hotspur, Everton, dan nama-nama klub Inggris lain mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Performa gemilang dari klub-klub tersebut membuat banyak media, seperti BleacherReport, Runrepeat.com, lainnya menobatkan English Premier League sebagai liga paling kompetitif di dunia.
Sumber: Kumparan.com
Berkaitan dengan English Premier League, pembahasan kita kali ini tidak akan berfokus pada pertandingan, statistik pertandingan, atau pun bursa transfer. Menurut saya, ada sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari English Premier League. Ya, perputaran uang sebagai konsekuensi atas penyelenggaraan English Premier League. Saat ini, sepak bola tidak hanya dimaknai sebagai olah raga atau hiburan semata. Sepak bola di era modern ini bertransformasi sebagai sebuah industri yang menggiurkan bagi para stakeholder terkait, seperti pemain, klub, media, hingga sponsorship.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana sebenarnya English Premier League bisa menjadi sebuah industri dan berkontribusi bagi perekonomian Inggris?
Sebagai sebuah industri, Premier League memiliki beberapa sumber pemasukan utama, di antaranya tiket penonton, hak siar (televisi dan platform streaming), investasi, sponsorship, biaya transfer pemain, jersey dan merchandise, dan lain-lain. Sebuah studi yang dilakukan oleh Ernst and Young LLP pada tahun 2022, mengungkapkan bahwa English Premier League memberikan kontribusi sebesar £7,6 milyar atau sebesar Rp143,406,832,000,000.00 bagi Gross Domestic Product Inggris. Beralih ke hak siar, English Premier League berhasil meraup sebesar £2,8 milyar untuk satu musim. Nilai hak siar English Premier League merupakan yang terbesar dibanding liga lainnya, seperti La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundes Liga Jerman, dan liga-liga lain.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, salah satu sumber pemasukan utama English Premier League adalah tiket penonton. For your information, jika dikalkukasi, dengan total 520.000 tiket yang dijual dalam satu musim, English Premier League bisa menghasilkan £614 juta per pertandingan dengan catatan 38 pertandingan untuk setiap klub. Pendapatan dari sektor ini tidak hanya terbatas pada penjualan tiket, dalam satu musim jumlah rata-rata turis yang datang ke Inggris untuk menonton English Premier League mencapai 686.000 dan menyumbang international visitor spending sebesar £555 juta.
Sumber: Kumparan.com
Berbicara mengenai English Premier League sebagai industri tentu tidak terlepas dari investasi dan sponsorship. Investasi ini merujuk pada uang yang digelontorkan oleh para pemilik klub English Premier League dalam mendukung performa klub, seperti biaya operasional, transfer pemain, gaji, pajak, dan lain-lain. Saya akan memberikan sebuah contoh bagaimana Manchester City menjadi klub superior berkat ownership dan investasi yang digelontorkan oleh Syeikh Mansour yang merupakan pebisnis paling berpengaruh di negara asalnya yakni Uni Emirat Arab. Sejak menjadi pemilik Manchester City, Syeikh Mansour telah menginvestasikan dana sebesar £3,5 milyar untuk mengelola Manchester City. Uang investasi tersebut berputar dan tentu memberi sumbangsih bagi perekonomian Inggris baik dari segi pajak maupun non pajak.
ADVERTISEMENT
Sponsorship dalam hal ini juga memainkan peran penting, berbagai apparel olahraga terkemuka, seperti Nike, Adidas, Puma, Umbro, dan lain-lain secara terbuka memberikan nilai kontrak sponsorship yang fantastis. Sebagai contoh, Adidas memberikan nilai kontrak sebesar £77,8 milyar bagi Manchester United dalam satu musim pada tahun 2021. Selain apparel, berbagai macam sponsorship meramaikan industri English Premier League, seperti Etihad Airways, Fly Emirates, perusahaan judi bola, Three, dan lain-lain.
Selain kontribusi ekonomi secara langsung, English Premier League juga memberi kontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaaan bagi warga Inggris. Ernst and Young LLP mencatatkan sejumlah 90.300 warga Inggris mendapatkan pekerjaan dari terselenggaranya English Premier League. Hal ini tentu membawa kemajuan bagi perekonomian Inggris mengingat setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membayar pajak dan pendapatan mereka akan dihitung ketika melakukan penghitungan Gross Domestic Product Inggris.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, English Premier League memberikan kontribusi terhadap perekonomian Inggris dari berbagai sumber pendapatan. Hal ini menyadarkan kita bahwa saat ini sepak bola bukanlah hanya sebatas olahraga, melainkan sebuah industri yang menyediakan peluang bagi setiap orang dan memberi kontribusi terhadap negara.