Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Manchester United: Raksasa Tidur yang Tak Kunjung Bangkit
20 Oktober 2020 8:55 WIB
Tulisan dari Yohanes Leonardo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa transfer Liga Primer Inggris resmi ditutup, Manchester United yang finish di urutan ketiga musim lalu meresmikan 4 pemain jelang penutupan bursa. Alex Telles dari FC Porto, Edinson Cavani dari PSG dengan status bebas transfer, dan dua pemain muda yakni Facundo Pellistri dan Amad Traore, Traore sendiri langsung dipinjamkan ke Atalanta hingga bulan Januari 2021. Chelsea yang finish satu setrip di bawah MU justru lebih serius dalam bursa di tengah pandemi. The Blues sukses mengamankan tanda tangan incarannya jauh sebelum penutupan bursa, nama-nama seperti Malang Sarr, Thiago Silva, Timo Werner, Hakim Ziyech, Ben Chilwell, Kai Havertz, dan Edouard Mendy menjadi amunisi tambahan Frank Lampard untuk mengarungi musim 2020/2021. Dukungan manajemen Chelsea berbanding terbalik dengan bentuk dukungan manajemen MU kepada Solskjaer. Sebelumnya, Solskjaer baru mendatangkan Van de Beek awal September lalu. Namun manajemen gagal mendapatkan tanda tangan target utama Solskjaer yakni Jadon Sancho usai MU menolak mahar 120 juta euro untuk talenta negeri tiga singa tersebut, selain itu manajemen juga gagal mendaratkan Ousmane Dembele sebagai alternatif.
ADVERTISEMENT
Tujuh tahun sejak terakhir kali United menjadi kampiun Liga Primer Inggris, namun hingga kini tak ada tanda-tanda keran gelar juara Liga kembali dibuka. MU telah mengejutkan publik dengan penunjukkan David Moyes, atau manajer dengan segudang pengalaman seperti Van Gaal dan Mourinho, namun tetap berujung pada pemecatan. Van Gaal dipecat usai memenangkan trofi Piala FA pada tahun 2016 sedangkan Mourinho dipaksa angkat koper usai penampilan buruk di musim ketiganya bersama The Red Devils meski telah mempersembahkan gelar Liga Eropa dan Piala Liga serta membawa MU lolos ke fase grup Liga Champions dua musim berturut-turut. Dikutip dari laman Transfermarkt.com, setan merah telah menghabiskan lebih dari 1 milyar pounds untuk merekrut pemain sejak awal musim 2013/2014. Bongkar pasang pemain tidak membuahkan hasil, begitu pula dengan menunjuk dan memecat pelatih nyatanya tak jua melahirkan konsistensi. Lantas, dimana letak kesalahan tim tersukses di kota Manchester ini?
ADVERTISEMENT
Jawabannya berangkat dari pembelian saham klub oleh Malcolm Glazer yang dimulai pada tahun 2003, kemudian dua tahun berselang kepemilikkan Malcolm membengkak menjadi 75% sebelum akhirnya United menjadi milik Keluarga Glazers sepenuhnya. Menurut laman 90Min.com, Malcolm mengambil alih Manchester United dengan dana pinjaman sehingga pengambilalihan tersebut menyeret United dalam hutang yang besar yakni sebesar 660 juta poundsterling. Pada tahun 2013, Ed Woodward – seorang bankir – ditunjuk sebagai pengganti CEO sebelumnya, David Gill yang memutuskan hengkang bersamaan dengan pensiunnya Fergie. Woodward merupakan orang kepercayaan pemilik klub yakni Joel Glazer dan Avram Glazer, Woodward awalnya dipekerjakan untuk menangani operasional iklan Manchester United sejak 2007 yang hasilnya meningkatkan pemasukkan klub senilai 48,7 juta pounds pada 2005 menjadi 117,6 juta pounds pada 2011. Ed Woodward memilikki dua sosok yang kepercayaan dalam diri Matt Judge (Kepala Keuangan) dan Arnold (Direktur), namun kinerja Ed dkk dalam hal bisnis berbanding terbalik dengan penanganannya dalam urusan sepakbola, misalnya ketika Woodward terlibat dalam transfer Marrouane Fellaini pada tenggat akhir bursa transfer musim panas 2013, sejatinya MU dapat memboyong gelandang Belgia tersebut dengan mahar 23,1 juta pounds apabila mereka membelinya sebelum klausa rilis tersebut berakhir pada 31 Agustus 2013, pada akhirnya United membayar 27 juta pounds untuk Fellaini. Tak hanya itu, Woodward bertanggung jawab atas nilai kontrak fantastis pemain seperti Alexis Sanchez, penyerang Chile tersebut ditukar dengan Mkhitaryan pada Januari 2018 dan menerima total pendapatan (termasuk bonus) mencapai 500 ribu pounds per pekannya. Alexis dapat meraup 24 juta poundsterling setiap tahunnya meski karirnya di United tak lebih cemerlang dari denting piano dalam video pengumuman transfer-nya.
ADVERTISEMENT
Pengambilan keputusan yang buruk dalam urusan transfer dan kontrak pemain oleh manajemen klub memang mengundang banyak kritik. Dikutip dari laman Football365.com Van Gaal mencemooh Woodward yang dinilainya tidak memahami sepakbola, ia menambahkan bahwa United merupakan tim dengan perspektif bisnis termasuk dalam penunjukkan Jose Mourinho sebagai suksesornya. Van Gaal juga menegaskan bahwa memenangkan piala FA bersama United merupakan pencapaian terbaik dalam karir kepelatihannya. Mourinho yang kemudian dipecatpun menyatakan hal serupa terkait pencapaian terbesar sepanjang karirnya adalah membawa The Red Devils menjadi runner-up di Liga Primer Inggris pada musim keduanya, Jose merasa tidak mendapat dukungan penuh manajemen ketika memasukki musim ketiganya sekaligus musim terakhirnya di Old Trafford. Tak hanya dari mantan juru taktik tim, mantan pemain United, Patrice Evra memberi kritikan tajam kepada manajemen melalui video yang diunggahnya ke akun Instagram pribadinya. Dalam video tersebut ia mengkritik MU yang mengirimkan seorang lawyer (Judge) bukan seseorang dengan latar belakang sepakbola untuk mendatangkan pemain. Evra juga menyayangkan perekrutan Alexis – yang menyebut ingin membatalkan kontrak besarnya usai satu sesi latihan – dinilai hanya mempermalukan klub sebesar Manchester United. Usai MU takluk 1-6 kontra Tottenham di Old Trafford (4/10), Evra mengkritik manajemen United dengan menyebut bahwa telah banyak manajer yang dipecat usai Fergie, namun tidak dengan para petinggi The Red Devils.
ADVERTISEMENT
Ole Gunnar Solksjaer yang menggaungkan rencana rebuild atau pembangunan kembali klub jangka panjang seperti yang dikutip dari BleacherReport.com, ia menyebut bahwa MU akan berusaha mendatangkan pemain secara berkala di tiap bursa transfernya. Ia juga menegaskan bahwa dalam hal perekrutan pemain, hal yang diutamakan adalah kesesuaian pemain dengan dengan rencananya, terlebih ia menginginkan target jangka panjang. Musim panas perdananya, Ole merekrut pemain sayap berusia 20 tahun Daniel James dari Swansea City dengan mahar 15 juta poundsterling atau Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace. MU merogoh kocek sebesar 50 juta poundsterling untuk pemain terbaik Crystal Palace musim 2018/2019. Dikutip dari Whoscored, Wan-Bissaka menorehkan 3.7 tekel serta 1.9 intersep setiap laga yang ia mainkan. Rekrutan lainnya yakni Harry Maguire dari Leicester City yang memecahkan nilai transfer pemain belakang, terbukti Harry menjadi pemain kunci dengan 55 penampilan di semua ajang musim lalu. Pada bursa musim dingin, MU meminjam Odion Ighalo dari Shanghai Greenland Senhua dan mendatangkan Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon senilai 47 juta pounds. Pembelian Bruno terbukti sukses dengan keterlibatan dalam 12 gol dan 8 asis klub dalam 22 penampilannya.
ADVERTISEMENT
Setan merah telah memecat tiga pelatih dalam tempo tujuh tahun terakhir, ketiganya gagal mengamankan trofi Liga atau membawa United sekadar menjadi penantang gelar setiap musimnya. Semua manajer pasca Fergie memiliki banyak perbedaan serta kekurangan dan kelebihan, kesamaan mereka ialah tidak mendapat dukungan manajemen sepenuhnya. Ambisi United sebatas partisipasi di Liga Champions. Lantas, sebenarnya ramuan taktik yang tak manjur atau manajemennya yang hancur?