Peran Tokoh Masyarakat Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa

Yosua Aldrin Kaligis
Mahasiswa Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
1 Januari 2024 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yosua Aldrin Kaligis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Yosua Aldrin Kaligis,Shanti Wardaningsi,Helly Katuuk, Nurchayati. Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Manado.

Data kesehatan dunia menunjukan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi, lebih dari 60 juta menderita bipolar, dan 23 juta orang mengalami masalah kejiwaan berat seperti skizofrenia dan psikosis lainnya, di mana 1 dari 8 orang mengalami gangguan jiwa (Syahputra et al., 2021). Sedangkan di Indonesia sekitar 26 juta orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa dalam tingkat ringan hingga berat. Penderita gangguan jiwa sering distigma dan di diskriminasi oleh masyarakat, berbeda dengan orang yang menderita penyakit medis lainnya. (Kemenkes 2021). Salah satu bentuk empowerment masyarakat dalam pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia yaitu dengan pembentukan dan pelatihan sehat jiwa. (Susmiatin and Sari 2021). Tokoh masyarakat berada pada posisi strategis dan efektif untuk berbagi informasi dan mengidentifikasi masalah kesehatan sejak dini.
zoom-in-whitePerbesar
Data kesehatan dunia menunjukan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi, lebih dari 60 juta menderita bipolar, dan 23 juta orang mengalami masalah kejiwaan berat seperti skizofrenia dan psikosis lainnya, di mana 1 dari 8 orang mengalami gangguan jiwa (Syahputra et al., 2021). Sedangkan di Indonesia sekitar 26 juta orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa dalam tingkat ringan hingga berat. Penderita gangguan jiwa sering distigma dan di diskriminasi oleh masyarakat, berbeda dengan orang yang menderita penyakit medis lainnya. (Kemenkes 2021). Salah satu bentuk empowerment masyarakat dalam pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia yaitu dengan pembentukan dan pelatihan sehat jiwa. (Susmiatin and Sari 2021). Tokoh masyarakat berada pada posisi strategis dan efektif untuk berbagi informasi dan mengidentifikasi masalah kesehatan sejak dini.
Peran Tokoh Masyarakat Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelatihan kesehatan jiwa pada tokoh masyarakat berdampak pada keterampilan deteksi, sikap, dan stigma orang dengan gangguan jiwa. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan sebelum dan sesudah pelatihan kesehatan jiwa. Studi ini dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus 2023 dimana tokoh masyarakat 84 orang di bagi dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi 42 orang yang diberikan pelatihan kesehatan jiwa dengan ceramah dan diskusi kelompok sedangkan kelompok kontrol 42 orang diberikan edukasi berbasis leaflet, pelatihan kesehatan jiwa ini dilakukan selama satu hari dengan dua minggu evaluasi dalam group whatsapp. Hasil menunjukkan sebelum pelatihan kesehatan jiwa kedua kelompok memiliki keterampilan deteksi yang kurang baik, sikap masih negative, dan stigma sedang hingga tinggi. Namun, ketika kedua kelompok ini setelah menerima pelatihan kesehatan jiwa, mereka memperoleh keterampilan yang baik, sikap positif, dan stigma sedang hingga ringan. Ini memiliki dampak yang signifikan terhadap tokoh masyarakat baik sebelum maupun sesudah pelatihan kesehatan jiwa.
ADVERTISEMENT
Pelatihan kesehatan jiwa sebelum dan setelah diberikan pada kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan perbedaan nilai yang signifikan dalam keterampilan mendeteksi, sikap, dan stigma orang dengan gangguan jiwa. Dengan memberikan informasi tentang masalah psikososial dan teknik deteksi dini, pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tokoh masyarakat. Pelatihan kesehatan jiwa diharapkan dapat menciptakan lingkungan sosial yang mendukung tahap pemulihan bagi orang dengan gangguan jiwa dengan mengurangi stigma negatif dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa. Hal ini merupakan kegiatan penting yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi kesehatan jiwa untuk mencegah stigma. Pelatihan kesehatan jiwa yang ditujukan kepada tokoh masyarakat karena akan berdampak langsung pada masyarakat.
Pelatihan ini juga memberi mereka pengetahuan baru dan pengalaman tentang kesehatan jiwa serta teknik untuk mencegah stigma negatif terhadap orang dengan gangguan jiwa, mendeteksi kasus, dan bersikap positif terhadap orang dengan gangguan jiwa. Penggunaan leaflet ini cocok untuk dibagikan ke kecamatan Dumoga Utara karena bentuk selembaran kertas yang berisi informasi tentang kesehatan mental yang mudah dibaca. Karena alat pendidikan elektronik seperti ponsel masih jarang digunakan, maka leaflet ini cocok untuk dibagikan. untuk meningkatkan pengetahuan dan memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kesehatan mental. Kepala Puskesmas Mopuya harus berkolaborasi dengan tokoh masyarakat untuk mengidentifikasi kasus gangguan jiwa dan memberikan edukasi kesehatan mental kepada masyarakat Kecamatan Dumoga Utara untuk menghindari stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa di masyarakat, serta untuk mendeteksi kasus gangguan jiwa di lingkunga Puskesmas Mopuya. Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa tokoh masyarakat efektif memperoleh pelatihan kesehatan jiwa yang meningkatkan keterampilan deteksi, sikap dan stigma pada orang dengan gangguan jiwa
ADVERTISEMENT