Konten dari Pengguna

Indonesia Catat Lonjatan Produksi Beras

Yudhi Mada
Ebook author, data analisis, gold trading dosen MJ UTM
26 April 2025 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudhi Mada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Indonesia Catat Lonjakan Produksi Beras, USDA Akui sebagai yang Tercepat di Asia Tenggara

Produksi Beras Indonesia Sumber yudhimada
zoom-in-whitePerbesar
Produksi Beras Indonesia Sumber yudhimada
Indonesia mencatatkan lompatan signifikan dalam produksi beras nasional, sebuah pencapaian yang bahkan mendapat pengakuan langsung dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA). Dalam laporan terbaru Rice Outlook edisi April 2025, USDA menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan produksi beras tercepat di Asia Tenggara, sekaligus menyoroti keputusan Indonesia untuk menghentikan pembelian beras dari Thailand—sebuah langkah yang mengubah dinamika pasar beras regional.
ADVERTISEMENT
Produksi Beras Mencapai Rekor, Impor Turun Drastis
Menurut USDA, produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024/2025 diproyeksikan mencapai 34,6 juta ton, meningkat 600 ribu ton dari proyeksi bulan sebelumnya dan tumbuh 4,8% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh perluasan luas panen menjadi 11,4 juta hektare serta kondisi cuaca yang sangat mendukung di awal tahun.
Pencapaian ini berdampak langsung pada penurunan impor beras Indonesia, yang sebelumnya mencapai hampir 5 juta ton, kini diprediksi turun drastis menjadi hanya 800 ribu ton pada 2025. Bahkan, stok beras nasional telah mencapai rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir, yakni 3,3 juta ton.
Dampak pada Thailand: Ekspor Anjlok 29,2%
Keputusan Indonesia untuk mengurangi impor beras telah mengejutkan banyak pihak, terutama Thailand, yang selama ini menjadi pemasok utama. USDA menyatakan:
ADVERTISEMENT
“Penjualan Thailand ke Indonesia sangat lemah. Ekspor Thailand menurun dengan hanya 1,2 juta ton beras yang dikirim. Indonesia yang biasanya menjadi pembeli utama beras Thailand, kini mengalami lompatan produksi. Thailand saat ini merupakan pengekspor dengan harga beras tertinggi.”
Akibatnya, ekspor beras Thailand diproyeksikan anjlok hingga 29,2%, menciptakan tekanan ekonomi bagi salah satu eksportir beras terbesar di dunia.
Kebijakan Pemerintah Jadi Kunci Keberhasilan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pencapaian ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari kerja cepat dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, TNI/Polri, BUMN, serta petani.
“Produksi beras kita meningkat signifikan karena intervensi cepat dan kolaborasi seluruh pihak. Program strategis seperti distribusi pupuk, pompanisasi, penguatan sistem irigasi, serta peningkatan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah telah memberikan dampak nyata di lapangan,” ujar Amran dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga terus mendorong penggunaan teknologi pertanian modern dan perbaikan infrastruktur irigasi untuk memastikan produktivitas tetap tinggi meskipun menghadapi tantangan iklim.
Menguatkan Posisi Indonesia di Panggung Pangan Global
Dengan stok beras yang melimpah dan ketergantungan impor yang semakin berkurang, Indonesia kini memperkuat posisinya dalam percaturan pangan global. Langkah ini tidak hanya berdampak pada stabilitas harga dalam negeri tetapi juga meningkatkan daya tawar Indonesia di kancah geopolitik.
“Ini adalah bukti nyata komitmen Indonesia menuju kedaulatan pangan. Kita tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga menunjukkan bahwa transformasi sektor pertanian bisa dicapai dengan kebijakan yang tepat,” tambah Amran.
Tantangan ke Depan
Meski optimisme terus mengemuka, para ahli mengingatkan bahwa Indonesia harus tetap waspada terhadap ancaman seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan pertanian, serta ketergantungan pada impor pupuk. Jika keberlanjutan produksi dapat dijaga, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pemain kunci dalam pasar beras dunia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi beras dan mengurangi ketergantungan impor merupakan kabar baik bagi ketahanan pangan nasional. Pengakuan dari USDA semakin mempertegas bahwa langkah-langkah strategis pemerintah mulai membuahkan hasil. Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa momentum ini tidak hanya bersifat sementara, melainkan dapat dipertahankan secara berkelanjutan untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang sejati.
Sumber: Laporan USDA Rice Outlook April 2025, Kementerian Pertanian RI, dan analisis pasar komoditas global.