Konten dari Pengguna

Luigi Mangione, Si Vigilante yang Mendapatkan Simpati Publik Amerika

Yulia Andini
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Budaya
24 Desember 2024 15:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulia Andini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo of handcuff by freepik.com via freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Photo of handcuff by freepik.com via freepik.com
ADVERTISEMENT
Luigi Mangione, yang ditangkap setelah penembakan Brian Thompson, memiliki catatan tertulis yang mencerminkan frustrasinya terhadap industri asuransi, termasuk UnitedHealthcare, yang merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di negara itu. Dalam catatan tersebut, ia menyebutkan bahwa sistem kesehatan Amerika Serikat adalah yang termahal di dunia dan mengungkapkan kebenciannya terhadap korporasi besar. Penembakan ini dianggap sebagai tindakan ekstrem dari seseorang yang merasa terpinggirkan oleh kebijakan asuransi yang tidak adil, dan menyoroti ketidakpuasan publik terhadap praktik-praktik perusahaan asuransi.
ADVERTISEMENT

Luigi Mangione, Vigilante dan Simpati Publik

Ilustrasi foto kriminal by rawpixel.com via Freepik
“Vigilante” berasal dari Bahasa Inggris dan sering diartikan sebagai “main hakim sendiri” dalam Bahasa Indonesia. Namun, arti ini dirasa kurang tepat. Mengacu pada Merriam-Webster Dictionary, “vigilante” memiliki makna yang lebih kompleks, yaitu “a member of a volunteer committee organized to suppress and punish crime summarily (as when the processes of law are viewed as inadequate)”. Dalam konteks Bahasa Inggris, kata ini merujuk pada tindakan seseorang atau kelompok yang secara sukarela mengambil peran dalam menegakkan keadilan karena pihak berwenang dianggap gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Istilah ini biasanya dikaitkan dengan tindakan yang melampaui hukum formal dan sering diwarnai dengan nuansa heroik, meskipun tidak jarang tindakan seorang vigilante juga mengundang kontroversi karena melibatkan pelanggaran hukum. Fenomena ini kerap terjadi dalam situasi di mana masyarakat merasa frustrasi terhadap sistem hukum atau institusi yang dianggap tidak adil atau tidak efektif.
ADVERTISEMENT
Luigi Mangione disebut-sebut sebagai seorang “vigilante” karena aksinya yang dianggap heroik dalam menegakkan keadilan dengan cara membunuh Brian Thompson. Publik Amerika mendukung tindakan Luigi karena mereka juga merasa dirugikan oleh sistem asuransi yang tidak memungkinkan mereka mengklaim biaya pengobatan dengan mudah. Dukungan ini semakin diperkuat oleh latar belakang pribadi Mangione, yang mengalami masalah kesehatan serius dan merasa terpinggirkan oleh sistem kesehatan yang dianggapnya korup.

Luigi Mangione Tersangka Pembunuhan Brian Thompson

Luigi Mangione ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brian Thompson, Bos Asuransi UnitedHealth pada hari Senin (09/12/2024) di Pennsylvania. Kasus penembakan ini sendiri terjadi pada hari Rabu (4/12/2024) di New York pukul 07.00 waktu setempat, saat Thompson berjalan menuju Hotel Hilton Midtown untuk menghadiri konfersi investor. Thompson ditembak di punggung dan betis kanan, yang menyebabkan ia kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
Kasus penembakan ini memberikan tanda tanya besar bagi pihak kepolisian dan publik karena jejak yang ditinggalkan pembunuh. Pada peluru yang digunakan, tersangka menuliskan “delay, deny, depose” yang berarti “tunda, tolak, tersingkir”. Frasa ini berasal dari kata “delay, deny, defend” yang biasa digunakan publik untuk mengkritik sistem asuransi kesehatan Amerika Serikat.

Delay, Deny, Defend

Frasa ini dipopulerkan oleh Jay M. Feinman dalam bukunya berjudul “Delay, Deny, Defend: Why Insurance Companies Don't Pay Claims and What You Can Do About It” yang diterbitkan pada tahun 2010. Buku ini membahas tentang kecurangan dalam industri asuransi kesehatan di Amerika Serikat serta cara regulasi hukum untuk mempertahankan hak pengguna. Feinman mengkritik betapa buruknya pihak asuransi ketika para pengguna ingin mengklaim hak mereka dan kebijakan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Pada kasus pembunuhan Brian Thompson, kata “defend” diubah menjadi “depose” atau yang awalnya “lawan” menjadi “singkirkan”. Frasa yang awalnya digunakan untuk mengkritik kebijakan asuransi kesehatan berubah menjadi pesan kematian untuk para petinggi asuransi kesehatan di Amerika Serikat. Luigi Mangione, yang diduga melakukan pembunuhan tersebut, terlihat menggunakan frasa-frasa ini dalam konteks protes terhadap sistem asuransi yang dianggapnya merugikan banyak orang.

Tagar #JusticeForLuigi Viral di Media Sosial

Luigi Mangione mendapatkan simpati publik sebelum namanya mencuat ke permukaan media. Aksi pembunuhan terhadap Brian Thompson dianggap sebagai bentuk kritik terhadap kebobrokan sistem asuransi kesehatan di Amerika Serikat. Luigi dianggap berhasil “menyingkirkan” CEO UnitedHealth, yang dinilai bertanggung jawab atas sistem perusahaan yang tidak mendukung para pengguna asuransi secara memadai. Penting untuk dicatat bahwa frasa "delay, deny, depose" yang tertulis di peluru yang digunakan dalam penembakan ini mencerminkan frustrasi publik terhadap praktik curang perusahaan asuransi, yang sering kali menolak klaim pembayaran.
ADVERTISEMENT
Kasus ini juga menarik perhatian luas di media sosial, di mana tagar seperti #JusticeForLuigi menjadi viral, menunjukkan bahwa banyak orang melihat Mangione sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan sistemik dalam industri kesehatan.