Konten dari Pengguna

Bermula dari Stamina Berakhir ke Masalah: Risiko Kesehatan Akibat Minuman Energi

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
20 Desember 2024 23:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Minuman energi kini menjadi pilihan populer bagi mereka yang membutuhkan tambahan stamina secara instan. Dari pelajar yang begadang demi tugas, pekerja yang mengejar deadline, hingga atlet yang ingin meningkatkan performa, minuman energi sering dianggap solusi cepat untuk melawan kelelahan. Namun, tahukah Anda bahwa di balik rasa segarnya, minuman energi menyimpan risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi berlebihan?
Ilustrasi Minuman Berenergi, Sumber : Pexels.com/cottonbro studio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Minuman Berenergi, Sumber : Pexels.com/cottonbro studio
ADVERTISEMENT
Minuman energi biasanya mengandung kafein dalam dosis tinggi, gula, dan berbagai bahan stimulan seperti taurin, guarana, serta vitamin B kompleks. Kafein adalah bahan utama yang bertindak sebagai stimulan untuk meningkatkan fokus dan mengurangi rasa lelah. Namun, dosis kafein dalam satu kaleng minuman energi bisa jauh lebih tinggi dibandingkan secangkir kopi biasa.
Sementara itu, kadar gula dalam minuman energi sering kali mencapai level yang tidak sehat. Beberapa produk bahkan mengandung hingga lebih dari 30 gram gula per sajian—setara dengan 7-8 sendok teh gula. Kombinasi antara kafein tinggi dan gula ini memberikan dorongan energi yang cepat, tetapi hanya sementara.
Ketika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka panjang, minuman energi dapat memberikan dampak serius pada tubuh, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Gangguan Jantung
Kafein dalam dosis tinggi dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah secara drastis. Hal ini berisiko memicu gangguan jantung seperti aritmia (detak jantung tidak teratur), terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah jantung.
2. Lonjakan dan Penurunan Energi Mendadak
Gula dalam minuman energi memberikan "lonjakan energi" instan yang diikuti dengan "penurunan energi" mendadak. Akibatnya, tubuh merasa lebih lelah dan menginginkan asupan gula atau kafein lebih banyak, menciptakan siklus yang sulit dihentikan.
3. Risiko Diabetes
Kandungan gula yang tinggi meningkatkan risiko resistensi insulin, yang merupakan penyebab utama diabetes tipe 2. Konsumsi rutin minuman energi juga bisa menyebabkan penumpukan lemak di sekitar organ vital.
4. Gangguan Tidur
Kafein yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur, membuat Anda sulit tertidur atau mengalami tidur yang tidak berkualitas. Kurang tidur secara kronis dapat memicu gangguan kesehatan lain seperti stres, obesitas, hingga masalah imunitas.
ADVERTISEMENT
5. Kecemasan dan Ketergantungan
Kafein merangsang sistem saraf, yang dapat meningkatkan risiko kecemasan, tremor, atau kegelisahan. Konsumsi berlebihan juga bisa membuat tubuh bergantung pada kafein untuk tetap terjaga, sehingga tanpa minuman energi, Anda merasa lelah dan kurang produktif.
6. Kerusakan Ginjal dan Hati
Konsumsi gula tinggi dan bahan stimulan dapat membebani kerja ginjal dan hati, meningkatkan risiko kerusakan organ jika dikonsumsi dalam waktu lama.
Jika Anda merasa sulit melepaskan diri dari kebiasaan mengonsumsi minuman energi, ada beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan:
1. Batasi Konsumsi
Batasi konsumsi minuman energi menjadi tidak lebih dari satu kali sehari, atau lebih baik lagi, kurangi frekuensi hingga hanya sesekali saat benar-benar diperlukan.
ADVERTISEMENT
2. Pilih Alternatif yang Lebih Sehat
Daripada minuman energi, pilihlah minuman yang lebih alami seperti air kelapa, teh hijau, atau jus buah segar yang mengandung elektrolit alami untuk meningkatkan energi.
3. Tingkatkan Energi secara Alami
Gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk menjaga stamina tanpa risiko. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba:
• Tidur yang cukup: Pastikan tidur minimal 7-8 jam per malam untuk memulihkan energi tubuh.
• Olahraga teratur: Aktivitas fisik seperti jalan kaki atau yoga dapat meningkatkan stamina secara alami.
• Pola makan seimbang: Makan makanan kaya protein, serat, dan karbohidrat kompleks untuk menjaga energi stabil sepanjang hari.
4. Minum Air Putih
Dehidrasi sering kali menjadi penyebab utama rasa lelah. Sebelum mengandalkan minuman energi, coba minum segelas air putih untuk membantu tubuh tetap segar.
ADVERTISEMENT
5. Hindari Kombinasi Berbahaya
Jangan mengonsumsi minuman energi bersamaan dengan alkohol atau obat-obatan tertentu. Kombinasi ini dapat memperburuk efek samping kafein dan membahayakan tubuh Anda.
Minuman energi mungkin memberikan dorongan sementara, tetapi efek sampingnya pada kesehatan tidak boleh diabaikan. Apalagi jika Anda menjadikan minuman ini sebagai rutinitas harian, tubuh Anda bisa membayar harga yang mahal di kemudian hari. Lebih baik mulai mengubah kebiasaan dari sekarang dan memilih alternatif yang lebih sehat untuk menjaga energi sepanjang hari.