Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Kelelahan atau Gangguan Saraf? Fakta di Balik Mata Kedutan
23 Februari 2025 17:04 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Mata kedutan sering dianggap sebagai pertanda baik atau buruk. Namun, dari sisi medis, ada penjelasan ilmiah yang lebih masuk akal"
ADVERTISEMENT
Mata kedutan adalah fenomena yang hampir semua orang pernah alami. Kedutan ini terjadi ketika kelopak mata mengalami kontraksi otot yang tidak disengaja. Biasanya, kedutan berlangsung hanya beberapa detik atau menit, tetapi dalam beberapa kasus, bisa bertahan hingga berhari-hari.

Di berbagai budaya, mata kedutan sering dikaitkan dengan mitos atau tanda-tanda tertentu. Sebagian orang percaya bahwa kedutan di mata kanan menandakan kabar baik akan datang, sedangkan kedutan di mata kiri dikaitkan dengan kejadian buruk. Namun, dalam dunia medis, fenomena ini dikenal sebagai myokymia, yang umumnya disebabkan oleh faktor fisik atau neurologis, bukan hal mistis.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa sebenarnya penyebab mata kedutan? Apakah ini pertanda tubuh sedang kelelahan, atau ada kondisi medis lain yang lebih serius? Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Mata Kedutan?
Mata kedutan terjadi ketika otot orbicularis oculi, yang bertanggung jawab untuk membuka dan menutup kelopak mata, mengalami kontraksi kecil secara spontan. Kedutan ini bisa terjadi di salah satu sisi mata, baik bagian atas maupun bawah.
Biasanya, mata kedutan tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika terjadi dalam jangka waktu lama atau sering berulang, hal ini bisa menjadi tanda tubuh sedang mengalami kelelahan atau kekurangan nutrisi tertentu.
Penyebab Mata Kedutan dari Sisi Kesehatan
Berbagai faktor bisa menjadi penyebab mata kedutan. Beberapa yang paling umum meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Kurang Tidur dan Kelelahan
Kurang tidur adalah penyebab utama dari mata kedutan. Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, otot-otot di sekitar mata menjadi lebih tegang dan rentan mengalami kontraksi spontan.
Jika sering mengalami mata kedutan setelah begadang atau tidur kurang dari 6-7 jam per malam, cobalah untuk memperbaiki pola tidur agar tubuh bisa kembali berfungsi dengan normal.
2. Stres dan Kecemasan
Stres berlebih bisa memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan ketegangan otot, termasuk di sekitar mata. Saat seseorang sedang stres atau cemas, tubuh bisa bereaksi dengan meningkatkan aktivitas saraf, yang kemudian menyebabkan kedutan pada kelopak mata.
Jika mata kedutan sering terjadi saat banyak tekanan atau masalah pribadi, kemungkinan besar penyebabnya adalah stres yang tidak terkelola dengan baik. Cobalah untuk melakukan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan untuk mengurangi ketegangan otot tubuh.
ADVERTISEMENT
3. Konsumsi Kafein atau Alkohol Berlebihan
Banyak orang tidak menyadari bahwa konsumsi kopi, teh, soda, atau minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan mata kedutan.
Kafein adalah stimulan yang merangsang sistem saraf, dan jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan hiperaktivitas otot dan saraf, termasuk pada area mata. Jika sering mengalami kedutan setelah minum banyak kopi atau teh, coba kurangi konsumsi kafein selama beberapa hari dan lihat apakah ada perbedaan.
4. Mata Lelah Akibat Terlalu Lama Menatap Layar
Di era digital ini, banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer, ponsel, atau televisi. Paparan cahaya biru dari layar digital dapat menyebabkan ketegangan mata, yang pada akhirnya bisa memicu mata kedutan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi ketegangan mata, gunakan aturan 20-20-20:
Selain itu, pastikan pencahayaan ruangan cukup baik, dan jika perlu, gunakan kacamata anti radiasi untuk mengurangi paparan cahaya biru dari layar.
5. Kekurangan Magnesium dan Kalium
Mineral seperti magnesium dan kalium berperan penting dalam menjaga fungsi saraf dan otot. Jika tubuh kekurangan nutrisi ini, otot di berbagai bagian tubuh, termasuk kelopak mata, bisa menjadi lebih sensitif terhadap kontraksi yang tidak disengaja.
Beberapa makanan yang kaya akan magnesium dan kalium adalah:
Jika mata kedutan sering terjadi, coba periksa apakah pola makan sudah mencukupi asupan nutrisi penting ini.
ADVERTISEMENT
6. Alergi dan Iritasi Mata
Jika mata sering terasa gatal atau berair, kemungkinan ada alergi atau iritasi yang membuat otot di sekitar mata menjadi lebih sensitif. Saat seseorang menggosok matanya karena gatal, histamin dapat dilepaskan di jaringan kelopak mata, yang bisa memicu kedutan.
Gunakan tetes mata antihistamin jika kedutan sering terjadi akibat alergi, dan hindari menggosok mata terlalu sering.
7. Kondisi Neurologis (Jarang Terjadi)
Dalam beberapa kasus yang lebih jarang, mata kedutan bisa menjadi tanda gangguan neurologis seperti:
• Blefarospasme → Kondisi langka yang menyebabkan kedutan mata kronis dan sulit dikontrol
• Distonia → Gangguan yang menyebabkan gerakan otot abnormal
• Multiple Sclerosis (MS) → Penyakit autoimun yang memengaruhi sistem saraf pusat
ADVERTISEMENT
Jika kedutan berlangsung lebih dari beberapa minggu, disertai kelemahan otot atau gangguan penglihatan, segera periksakan ke dokter.
Cara Mengatasi dan Mencegah Mata Kedutan
Jika ingin mengurangi atau mencegah mata kedutan, beberapa langkah berikut bisa dicoba:
Jika kedutan masih terjadi terus-menerus meskipun sudah mencoba berbagai cara di atas, sebaiknya periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang lebih serius.
Kesimpulan: Mata Kedutan, Mitos atau Fakta Medis?
Mata kedutan sering dikaitkan dengan berbagai mitos, tetapi secara medis, kondisi ini lebih banyak disebabkan oleh faktor seperti kurang tidur, stres, konsumsi kafein berlebih, atau kekurangan nutrisi.
ADVERTISEMENT
Dalam sebagian besar kasus, kedutan mata tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya setelah tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Namun, jika kedutan berlangsung terus-menerus dalam waktu lama, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan saraf yang lebih serius, sehingga perlu diperiksakan ke dokter.