Konten dari Pengguna

Tidur dalam Keadaan Lampu Menyala: Apakah Berpengaruh pada Kesehatan?

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
16 Februari 2025 11:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Apakah tidur dengan lampu menyala benar-benar berdampak buruk bagi kesehatan, atau hanya mitos?"
ADVERTISEMENT
Tidur adalah salah satu kebutuhan utama tubuh untuk memulihkan energi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Namun, masih banyak orang yang tidur dengan lampu menyala, baik karena kebiasaan, rasa takut gelap, atau sekadar kenyamanan. Beberapa orang merasa lebih tenang dengan cahaya redup, sementara yang lain tidak bisa tidur tanpa pencahayaan penuh. Tetapi, apakah tidur dalam keadaan lampu menyala benar-benar berpengaruh pada kesehatan?
Penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan saat tidur bisa memengaruhi kualitas tidur, keseimbangan hormon, metabolisme, bahkan meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis. Untuk memahami lebih dalam, mari kita bahas bagaimana cahaya memengaruhi tubuh dan apakah benar tidur dalam keadaan lampu menyala bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Ilustrasi Lampu, Sumber;IStockphoto/Thank you for your assistant
Bagaimana Cahaya Mempengaruhi Siklus Tidur?
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian, yaitu jam biologis internal yang mengatur siklus tidur dan bangun. Ritme ini dipengaruhi oleh paparan cahaya dan kegelapan.
ADVERTISEMENT
• Saat gelap, tubuh mulai memproduksi melatonin, hormon yang membantu kita merasa mengantuk dan tidur lebih nyenyak.
• Saat terang, produksi melatonin berkurang dan tubuh mulai terjaga serta lebih waspada.
Jika seseorang tidur dengan lampu menyala, ritme sirkadian bisa terganggu karena otak mengira masih siang hari. Akibatnya, produksi melatonin menurun, menyebabkan sulit tidur dan membuat kualitas tidur menurun.
Dampak Tidur dengan Lampu Menyala terhadap Kesehatan
1. Mengganggu Kualitas Tidur
Paparan cahaya saat tidur, terutama cahaya biru dari lampu LED atau layar ponsel, bisa menyebabkan tidur menjadi lebih dangkal dan kurang nyenyak. Orang yang tidur dalam keadaan terang cenderung lebih sering terbangun di malam hari dan mengalami fase tidur REM yang lebih pendek, yang penting untuk pemulihan mental dan fisik.
ADVERTISEMENT
2. Menurunkan Produksi Melatonin
Melatonin bukan hanya hormon tidur, tetapi juga memiliki peran dalam meningkatkan sistem imun dan melawan peradangan. Jika produksinya terganggu akibat paparan cahaya saat tidur, risiko berbagai gangguan kesehatan bisa meningkat.
3. Meningkatkan Risiko Obesitas dan Gangguan Metabolisme
Beberapa penelitian menemukan bahwa tidur dengan lampu menyala dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolisme. Ketika tidur dalam kondisi terang, tubuh lebih sulit memasuki fase tidur dalam yang mendukung metabolisme lemak. Akibatnya, seseorang lebih rentan mengalami resistensi insulin dan kenaikan berat badan.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Tidur yang tidak berkualitas akibat paparan cahaya di malam hari juga dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan gangguan kardiovaskular. Kurangnya melatonin bisa menyebabkan peningkatan stres oksidatif dan peradangan, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
5. Meningkatkan Risiko Depresi dan Gangguan Mental
Tidur yang tidak nyenyak akibat cahaya berlebih bisa memengaruhi kesehatan mental, menyebabkan gangguan suasana hati, stres, dan bahkan meningkatkan risiko depresi dalam jangka panjang.
Siapa yang Paling Rentan terhadap Efek Tidur dengan Lampu Menyala?
Beberapa kelompok lebih rentan terhadap dampak negatif tidur dalam kondisi terang, seperti:
• Anak-anak dan bayi → Ritme sirkadian mereka masih berkembang, sehingga pencahayaan yang tidak tepat bisa mengganggu pola tidur alami mereka.
• Orang yang bekerja shift malam → Mereka sering mengalami gangguan ritme sirkadian akibat paparan cahaya yang tidak teratur.
• Lansia → Produksi melatonin cenderung menurun seiring bertambahnya usia, sehingga tidur dalam kondisi gelap lebih dianjurkan untuk kualitas tidur yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Jenis Cahaya yang Paling Berpengaruh pada Tidur
Tidak semua cahaya memiliki dampak yang sama terhadap kualitas tidur. Berikut beberapa jenis cahaya dan efeknya pada tubuh:
• Cahaya biru (dari layar ponsel, TV, dan lampu LED putih) → Cahaya ini paling mengganggu produksi melatonin dan membuat otak lebih sulit merasa mengantuk.
• Cahaya kuning atau merah redup → Cahaya ini lebih ramah bagi tidur karena memiliki panjang gelombang yang lebih hangat dan tidak terlalu menghambat produksi melatonin.
• Cahaya putih terang → Cahaya seperti ini meniru sinar matahari dan sangat mengganggu ritme sirkadian jika digunakan saat tidur.
Apakah Lampu Malam atau Cahaya Redup Lebih Aman?
Jika Anda merasa tidak nyaman tidur dalam kondisi gelap total, menggunakan lampu tidur dengan cahaya kuning atau merah bisa menjadi solusi. Cahaya ini lebih lembut dan tidak terlalu menghambat produksi melatonin dibandingkan cahaya biru atau putih terang.
ADVERTISEMENT
Beberapa rekomendasi jika ingin tetap menggunakan lampu saat tidur:
✅ Pilih lampu tidur dengan warna merah atau kuning redup
✅ Hindari cahaya biru dari layar ponsel, TV, atau komputer setidaknya 1 jam sebelum tidur
✅ Jika memungkinkan, gunakan tirai gelap atau penutup mata untuk mengurangi paparan cahaya eksternal
Kesimpulan: Apakah Tidur dengan Lampu Menyala Berbahaya?
Tidur dalam keadaan lampu menyala tidak secara langsung berbahaya, tetapi dapat mengganggu kualitas tidur dan berdampak pada kesehatan jangka panjang. Jika memungkinkan, tidur dalam kondisi gelap lebih dianjurkan karena membantu tubuh memproduksi melatonin secara optimal, meningkatkan kualitas tidur, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Namun, jika Anda merasa tidak nyaman tidur dalam kondisi gelap, gunakan lampu tidur dengan cahaya redup dan hindari paparan cahaya biru sebelum tidur. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak tanpa mengganggu ritme alami tubuh.
ADVERTISEMENT
"Tidur dalam kegelapan mendukung tubuh bekerja lebih optimal. Jika butuh cahaya, pilih lampu tidur dengan warna yang lebih ramah bagi kesehatan!"