Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Strategi Tiongkok, Perusahaan dengan Sponsor Terbesar Piala Dunia 2022
29 November 2022 16:22 WIB
Tulisan dari Yunita Nurlaela Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketidakberhasilan Tiongkok lolos kualifikasi Piala Dunia 2022 tidak menyurutkan tekad dari perusahaan asal Tiongkok menjadi sponsor terbesar Piala Dunia 2022. Kendati demikian, adakah motif dari strategi perusahaan Tiongkok dalam dukungan penyelenggaraan ajang internasional tersebut?
ADVERTISEMENT
Piala Dunia 2022 sebagai ajang olahraga internasional mendapat banyak antusias serta sorotan publik, terutama menjadi daya tarik tersendiri dalam pertandingan sepak bola antarnegara di dunia yang sayang untuk dilewatkan bagi para pecinta sepak bola. Karenanya, Qatar sebagai negara yang berhasil terpilih menjadi Tuan Rumah dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 sebelumnya telah mempersilahkan dengan hangat bagi siapa saja yang berkeinginan untuk turut berkontribusi bersama dalam kesuksesan pertandingan Piala Dunia 2022 ini dalam bentuk bantuan sponsor.
ADVERTISEMENT
Kesempatan emas ini tentu tidak dilewatkan begitu saja, bahkan cenderung menjadi bahan perebutan oleh banyak negara karena mempertimbangkan akan ada banyak potensi keuntungan bagi para pihak sponsor, tanpa terkecuali hal ini dialami oleh Tiongkok sebagai negara yang ingin memperluas jejaring kepada negara-negara di dunia melalui "soft diplomacy" pada ajang Piala Dunia 2022.
Tiongkok atau yang biasa dikenal dengan sebutan Negara Tirai Bambu ini telah mempersiapkan dengan matang para pemainnya untuk terjun dalam pertandingan sepak bola Piala Dunia 2022, namun sayangnya Tiongkok belum menuai harapan tersebut karena gagal lolos di babak kualifikasi melawan Vietnam dengan skor akhir 3-1.
Ketidakberhasilan Tiongkok lolos kualifikasi Piala Dunia 2022 tersebut ternyata sama sekali tidak menyurutkan tekad dari perusahaan-perusahaan asal Tiongkok untuk berkontribusi sebagai sponsor dalam Piala Dunia 2022 bahkan mengalahkan total sponsor dari Amerika Serikat, yakni sebesar USD 1,4 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun.
ADVERTISEMENT
Lantas demikian, adakah motif strategi dari perusahaan-perusahaan tersebut dibalik dukungan sponsor Piala Dunia 2022 tersebut?
Daftar Perusahaan yang menjadi Sponsor dalam Piala Dunia 2022
• Wanda Group
Wanda Group merupakan perusahaan asal Tiongkok terkemuka yang bergerak dalam bidang properti ini menjadi sponsor terbesar dalam Piala Dunia 2022. Sejak tahun 2016, Wanda Group telah menandatangani kontrak sponsor dengan FIFA hingga Piala Dunia di tahun 2030 mendatang dengan dana sponsor mencapai USD 850 juta atau setara dengan Rp 13,3 triliun.
• Vivo
Vivo sebagai perusahaan terkemuka asal Tiongkok dalam bidang teknologi juga ikut serta berpartisipasi menjadi sponsor dalam pertandingan Piala Dunia 2022 dengan mengeluarkan dana sebesar USD 450 juta atau sebanding dengan Rp 7,04 triliun demi kesuksesan Piala Dunia 2022 yang saat ini berlangsung di Qatar.
ADVERTISEMENT
• Hisense
Hisense merupakan perusahaan yang berada dalam ruang lingkup produksi peralatan rumah tangga dan elektronik terkemuka asal Tiongkok ini selama periode 2017-2022 telah terikat kontrak sponsor dengan FIFA senilai USD 75 juta atau setara dengan Rp 1,17 triliun.
• Mengniu
Menjadi perusahaan asal Tiongkok dalam sektor pengolahan dan produksi susu ternama, Mengniu bersedia turut berpartisipasi menjadi sponsor dalam menyukseskan Piala Dunia 2022 di Qatar dengan pengeluaran dana sponsor sebesar USD 100 juta atau setara dengan Rp 1,56 triliun untuk keberhasilan terselenggaranya Piala Dunia 2022 tersebut.
Strategi Perusahaan Asal Tiongkok menjadi “Dominasi Sponsor” di Piala Dunia 2022
Terlepas dari daftar perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang tertera menjadi sponsor dalam Piala Dunia 2022 diatas, pemberian dana sponsor di Piala Dunia 2022 oleh perusahaan-perusahaan tersebut memunculkan problematika tersendiri dalam berbagai sudut pandang. Hal ini dikarenakan dalam setiap tindakan ataupun langkah yang diambil oleh aktor, tentu saja memiliki nilai tertentu bagi aktor tersebut.
ADVERTISEMENT
Perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang telah menjalin kontrak sponsor dengan FIFA dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 ini tentu saja dapat melihat berbagai keuntungan yang terpatri tanpa disadari secara langsung oleh khalayak masyarakat dunia, dengan menerapkan strategi sponsor sebagai "soft diplomacy", yakni diantaranya adalah strategi pemasaran (teknik marketing).
Selain mendapatkan "citra yang baik", dengan menjadi sponsor di ajang internasional tersebut maka produk dari perusahaan-perusahaan tersebut akan lebih dikenal luas di masyarakat dan memiliki pengaruh cukup kuat untuk menguasai pangsa pasar dunia. Tak dapat dipungkiri bukan hanya ekonomi yang berdampak dari hal tersebut, bahkan hal ini dapat berkaitan dengan politik aktor Tiongkok di kadar internasional.
Sebagai contoh, melihat kembali kilas balik dari perusahaan-perusahaan Tiongkok yang menjadi sponsor dalam Piala Eropa tahun 2020 silam. Vivo yang merupakan salah satu perusahaan pemberi sponsor dalam pertandingan Piala Eropa 2020 tersebut menerapkan strategi sponsor dengan berbagai tujuannya, yakni:
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bahwasanya perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang menjadi sponsor pada Piala Dunia 2022 ini juga menargetkan tujuan tertentu seperti halnya perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang telah menjadi sponsor dalam Piala Eropa 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Mengingat bahwasanya Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 ini merupakan negara dengan perekonomian mumpuni dan seluruh entitas masyarakat dunia turut menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2022 juga menjadi bahan pertimbangan Tiongkok dalam menancapkan pengaruhnya di pangsa pasar dunia internasional.