Konten dari Pengguna

Membangun Jembatan Generasi: Mencari Harmoni di Tengah Perubahan Sosial

Zahra Nur Rahma
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12 Mei 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Nur Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tangan-tangan yang terhubung, masa depan yang terjalin. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/)
zoom-in-whitePerbesar
Tangan-tangan yang terhubung, masa depan yang terjalin. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/)
ADVERTISEMENT
Karya A.A. Navis berjudul "Dari Masa ke Masa" merupakan sebuah narasi yang tidak hanya menggambarkan perjalanan seorang pemuda, tetapi juga menyentuh inti dari hubungan antargenerasi dalam masyarakat. Melalui pengalaman dan refleksi tokoh utama, Navis berhasil menggambarkan konflik yang muncul dari perbedaan perspektif antara generasi tua dan muda, serta bagaimana pengalaman-pengalaman tersebut membentuk sikap dan tindakan individu dalam konteks sosial yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Kisah dimulai dengan penggambaran seorang pemuda yang merasa frustrasi terhadap orang tua dan tokoh masyarakat. Dalam pengalamannya, ia sering kali diharuskan untuk meminta restu dan nasihat sebelum melaksanakan suatu kegiatan.
Adalah ungkapan yang sering ia dengar. Kecemasan orang tua terhadap keputusan yang diambil oleh pemuda mencerminkan ketidakpercayaan terhadap generasi yang lebih muda. Namun, si tokoh utama dengan tegas menjawab,
Di sini, Navis menunjukkan bahwa generasi muda memiliki hak untuk mengambil risiko dan belajar dari kesalahan mereka sendiri. Dialog ini menciptakan ketegangan yang mencerminkan dinamika hubungan antargenerasi. Satu pihak ingin melindungi, sementara pihak lain ingin merdeka dalam memilih jalan hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, pengalaman menunggu berjam-jam di ruang tamu para sesepuh hanya untuk mendapatkan nasihat yang panjang dan tidak ada sangkut pautnya dengan mereka, diilustrasikan dengan sangat baik oleh Navis. "Kepinding," serangga penggigit yang menggigit mereka saat menunggu, menjadi simbol dari ketidaknyamanan dan frustrasi yang dirasakan oleh generasi muda. Dominasi generasi tua dalam hal pengetahuan dan pengambilan keputusan secara tidak langsung menghambat kreativitas dan inovasi yang seharusnya muncul dari generasi muda. Dalam banyak hal, ini menciptakan hambatan yang tidak perlu, di mana suara dan aspirasi generasi muda terabaikan.
Kisah ini semakin mendalam ketika Navis menggambarkan bagaimana keberhasilan yang diraih oleh generasi muda justru menjadi sumber konflik baru.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan yang seharusnya dirayakan malah menimbulkan pertikaian. Organisasi yang dibangun dengan semangat persatuan dan kolaborasi, lambat laun terpecah belah oleh ambisi dan ego masing-masing. Di sini, Navis menyoroti bagaimana sistem yang seharusnya mendukung generasi muda, justru sering kali menjadi arena perebutan kekuasaan.
Sikap generasi tua yang ingin "mencaplok" keberhasilan generasi muda menunjukkan bagaimana mereka berusaha mempertahankan kekuasaan mereka dalam masyarakat yang terus berubah. Namun, alih-alih memberikan dukungan, mereka sering kali justru menjadi penghalang. Hal ini menjadi refleksi penting tentang bagaimana setiap generasi berpotensi untuk saling merugikan jika tidak ada komunikasi yang baik. Navis menggambarkan bahwa setiap keberhasilan yang diraih oleh generasi muda bisa menjadi ancaman bagi generasi tua.
Namun, cerita ini tidak berakhir dengan keputusasaan. Setelah melewati berbagai pengalaman pahit, narator menemukan pencerahan. Pertemuannya dengan teman lamanya yang seorang diplomat menjadi titik balik. Dalam percakapan mereka, mereka membandingkan dinamika generasi muda masa lalu dengan generasi muda saat ini.
ADVERTISEMENT
Kalimat ini bukan hanya sebuah pengakuan tentang kesalahan masa lalu, tetapi juga mengandung harapan untuk masa depan. Ada kesadaran bahwa setiap generasi memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, dan bahwa hubungan antargenerasi harus dibangun atas dasar saling pengertian dan penghormatan.
Satu aspek yang sangat menarik dalam narasi ini adalah pergeseran nilai yang terjadi di masyarakat.
Ini menunjukkan bagaimana budaya masyarakat telah beralih dari menghargai keberanian dan semangat juang menuju penekanan pada pencapaian akademis dan keterampilan teknis. Pergeseran ini menciptakan tantangan baru yang harus dihadapi oleh generasi muda. Mereka tidak hanya dituntut untuk berprestasi, tetapi juga harus berkompetisi dalam lingkungan yang semakin kompleks.
ADVERTISEMENT
Di tengah semua tantangan ini, Navis mengajak pembaca untuk merenungkan peran mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Dialog antara narator dan temannya yang mantan diplomat menggugah kesadaran akan tanggung jawab yang harus diemban oleh generasi yang lebih tua.
Pertanyaan ini menjadi refleksi mendalam tentang pentingnya memberi ruang bagi generasi muda untuk berkembang dan berkontribusi.
Melalui narasi yang kaya dan reflektif, A.A. Navis berhasil mengajak pembaca untuk melihat lebih dalam tentang hubungan antar generasi. Ia menekankan bahwa setiap generasi memiliki tantangan dan karakteristik yang membedakannya dari generasi sebelumnya. Dan meskipun ada ketegangan dan perbedaan, penting untuk menjaga dialog terbuka dan saling menghormati. Hanya dengan cara ini, kita dapat membangun jembatan antara generasi dan menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana setiap individu dapat berkontribusi tanpa merasa tertekan oleh norma-norma yang kaku dan tidak relevan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, "Dari Masa ke Masa" bukan hanya sekadar refleksi tentang masa lalu, tetapi juga sebuah panggilan untuk bertindak. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk belajar dari pengalaman, memahami tantangan yang dihadapi oleh generasi muda, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dalam dunia yang terus berubah, hubungan antargenerasi yang sehat akan menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan. Seperti yang diungkapkan oleh narator,
Ini adalah pesan penting yang harus kita pegang dalam menghadapi tantangan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
ADVERTISEMENT