Konten dari Pengguna

Masyarakat Sekarang: Kesederhanaan, Efisiensi, dan Efektifitas dalam Bangunan

Zahrah Aulia
Saya adalah pelajar SMA Citra Berkat
17 Desember 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Gambar Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Gambar Pribadi
ADVERTISEMENT
Estetika adalah unsur penting dalam sebuah karya seni. Banyak hal di dunia ini merupakan karya seni. Terdapat dua jenis karya seni yaitu seni terapan dan seni murni. Seni murni adalah karya seni yang memiliki fungsi sebagai estetika, sedangkan seni terapan merupakan karya seni yang memiliki fungsi dan estetika. Salah satu bentuk seni yang saat ini gencar untuk dibuat atau dibangun adalah bangunan yang berupa rumah maupun infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Zaman dahulu, masyarakat lebih memilih untuk membangun suatu bangunan dengan kompleksitas bangunan yang tinggi. Sebagai contoh, bangunan gereja Katolik Roma La Sagrada Familia yang dibangun oleh Antoni Gaudi pada 1882 yang hingga sekarang belum selesai pembangunannya, dan bangunan-bangunan Eropa yang memiliki kesan kerajaan yang dibangun oleh raja-raja zaman dahulu. Di Indonesia sendiri, masyarakat zaman dahulu membangun bangunan yaitu candi Borobudur, candi Prambanan, gedung Kota Tua dan menggunakan rumah adat seperti rumah Joglo, rumah Gadang, dan lain-lain yang memiliki kompleksitas yang tinggi.
Sekarang ini, Banyak sekali bangunan yang memiliki nilai estetika yang terkesan simple dan modern, seperti gedung pencakar langit Burj Khalifa, Shanghai Tower, Gama Tower, dan lain lain. Selain bangunan besar, masyarakat juga lebih mementingkan simple, minimalis dan modern dalam membangun rumah. Jarang sekali masyarakat yang membangun rumah dengan gaya yang berdasarkan nilai-nilai budaya terdahulu. Masyarakat sekarang juga mementingkan sustainability atau rumah hijau dalam membangun rumah. Kondisi ini terjadi karena perubahan perspektif terhadap estetika di dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT

Alasan Perubahan Perspektif Terhadap Estetika dalam Masyarakat

Di zaman yang masyarakatnya menjadikan uang, waktu, dan tenaga sebagai prioritas tentunya akan mempengaruhi estetika hidup masyarakat. Masyarakat lebih mementingkan kesederhanaan, efisiensi, dan efektifitas dalam suatu bangunan. Hal ini terjadi karena semakin lama harga tanah, bahan bangunan, dan jasa arsitektur yang semakin mahal. Sekarang, untuk membuat bangunan yang memiliki estetika seperti zaman dahulu diperlukan tanah yang luas, pembuatan yang rumit, dan tentunya pengeluaran yang lebih mahal. Dengan penggunaan rumah yang minimalis dan modern, masyarakat dapat mendapatkan estetika yang baik dengan fungsi yang sesuai, sehingga terdapat keseimbangan antara fungsi dan estetika. Begitu juga dengan bangunan tinggi, dengan harga tanah yang mahal, peningkatan ketinggian bangunan menjadi solusi untuk mendapatkan harga yang lebih murah dengan fungsi yang maksimal. Selain harga, masalah lingkungan seperti pemanasan global juga mempengaruhi masyarakat untuk membuat rumah atau bangunan yang efisien terhadap energi terbarukan untuk keberlanjutan.
ADVERTISEMENT