Konten dari Pengguna

Rahasia Umum: Budaya Suap di Masyarakat

Zahrah Aulia
Saya adalah pelajar SMA Citra Berkat
7 Januari 2025 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/Kaboompics.com
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/Kaboompics.com
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, budaya suap adalah rahasia umum yang sudah mulai dinormalisasikan oleh masyarakat Indonesia. Suap adalah pemberian hadiah berupa uang maupun barang terhadap suatu pihak untuk mendapatkan perlakuan khusus. Perbuatan suap ini melibatkan oleh dua orang atau lebih yaitu penerima, pemberi dan perantara. Banyak sekali kasus suap yang dilakukan masyarakat, dari rakyat kecil hingga rakyat yang berpengaruh. Kasus yang baru-baru ini terjadi adalah kasus suap yang dilakukan oleh ‘tokoh’ yang penting bagi lembaga sosial dalam bidang hukum seperti hakim yang menerima suap dari ibu pelaku. Bentuk suap yang sering terjadi di masyarakat adalah suap di sekolah atau disebut ‘nyogok’. Berdasarkan kasus, setiap tahunnya praktik suap dilakukan di banyak sekolah negeri untuk mendapatkan kuota atau ‘kursi’. Hal ini sudah diketahui oleh masyarakat banyak dan diterapkan beberapa masyarakat, sehingga dapat menimbulkan kecurangan. Praktik suap menyuap tentunya memiliki dampak bagi diri sendiri maupun orang lain. Nilai moral yang menurun hingga persaingan yang tidak sehat. Tentunya dengan adanya praktik suap ini sangat tidak adil. Banyak kesempatan, dan hukuman yang dipangkas bahkan hilang. Nilai moral bagi pemberi dan penerima suap mengalami penurunan akibat perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kejujuran. Mengurangi Praktik Suap dengan Penerapan Nilai-nilai Kejujuran. Praktik suap yang terjadi dalam masyarakat adalah bentuk dari degradasi moral yang dimiliki individu. Sebagai manusia, sudah pastinya sering sekali diajarkan untuk berperilaku jujur, maka dari itu untuk mengurangi praktik suap ini sebaiknya dimulai dari diri sendiri. Hilangkan segala kebiasaan dalam berbohong dengan berbicara sesuai kenyataan, bertindak sesuai dengan nilai kebenaran, dan memiliki prinsip untuk tidak melakukan tindakan yang tidak jujur.
ADVERTISEMENT