Konten dari Pengguna

Tren Rokok Elektrik pada Remaja: Pemicu Awal Penggunaan Narkoba

Zahrah Aulia
Saya adalah pelajar SMA Citra Berkat
6 Januari 2025 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/Edgar Martínez
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/Edgar Martínez
ADVERTISEMENT
Vape adalah bentuk rokok elektrik yang diperjualbelikan di masyarakat. Rokok elektrik ini sering sekali digunakan oleh banyak remaja di dunia yang dapat menyebabkan kecanduan. Lantas, bagaimana dampaknya terhadap para remaja?
ADVERTISEMENT
Tren ‘ngevape’ terjadi pada remaja masa kini. Berdasarkan pernyataan Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan UM Surabaya dalam artikel UM Surabaya menyebut, remaja menjadi salah satu kelompok rentan yang banyak terpengaruh menggunakan vape, karena pengaruh teman sebaya, anggapan terhadap vape lebih aman, persepsi penggunaan vape sebagai cerminan keberanian dan kedewasaan, pengaruh iklan di media massa, rasa ingin tahu yang besar terhadap hal baru, vape sebagai alat untuk menghilangkan stress, kemudahan akses pembelian produk vape, serta kurangnya pengetahuan tentang resiko vape bagi kesehatan.
Data di Indonesia menyebut bahwa hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021 menunjukkan prevalensi perokok elektrik naik dari 0.3% (2011) menjadi 3% (2021) yang dilakukan oleh seluruh rentang usia. Meskipun dianggap lebih aman dari rokok, vape tetap memiliki resiko yang bahaya seperti rokok konvensional. Terdapat kandungan zat-zat kimia yang tidak baik dalam vape, seperti nikotin, logam, acrolein dan masih banyak lagi. Penggunaan vape yang intens akan beresiko mengalami penyakit seperti kanker, penyakit jantung, gangguan saluran pernapasan, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

Dampak Penggunaan Vape Terhadap Remaja

Berdasarkan kasus, terdapat seorang remaja berusia 18 tahun yang mengidap penyakit faringitis dan bronkitis yang diakibatkan dari penggunaan vape dan rokok. Kasus yang sempat viral ini memberikan atensi terhadap masyarakat. Pasalnya, penggunaan vape pada remaja memiliki dampak yang tidak baik. Perkembangan otak pada remaja akan terganggu, kecanduan yang membuat dampak jangka panjang, bahkan resiko-resiko penyakit yang berbahaya bagi tubuh. Selain kesehatan, dampak sosial bagi remaja yang menggunakan vape juga berbahaya. Remaja yang menggunakan vape akan lebih mudah terpengaruh dalam penggunaan narkoba lain yang berbahaya. Narkoba dapat mempengaruhi psikis penggunanya, sehingga terdapat perubahan perilaku dan berubahnya pola hubungan dengan lingkungan sekitar seperti teman dan keluarga.

Tips Agar Terhindar dari Kecanduan Vape

1. Memilih teman yang baik
ADVERTISEMENT
2. Fokus terhadap masa depan dengan fokus belajar
3. Aware terhadap bahaya dari penggunaan vape
4. Mencari cara yang baik untuk menghilangkan stress, dan
5. Berusaha untuk tidak terpengaruh terhadap hal yang negatif
Penggunaan vape pada remaja dapat menimbulkan dampak negatif. Namun, hal itu dapat dicegah dan dapat berhenti apabila sudah kecanduan. Meskipun begitu, tren rokok elektrik pada remaja ini terus meningkat. Para remaja perlu diberi sosialisasi lebih lanjut mengenai vape ini.