Konten dari Pengguna

Unisex dalam Fashion: Budaya untuk Mengekspresikan Diri

Zahrah Aulia
Saya adalah pelajar SMA Citra Berkat
17 Februari 2025 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/cottonbrostudio
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/cottonbrostudio
ADVERTISEMENT
Di zaman yang penuh dengan perubahan fashion yang cepat, penggunaan berbagai mode menjadi pertimbangan masyarakat. Fashion adalah gaya pakaian yang digunakan dalam masyarakat pada waktu tertentu. Gaya pakaian ini tentunya akan terus berganti seiring berjalannya waktu. Bagi orang terdahulu pakaian digunakan berdasarkan gender yang dimiliki. Hal ini menunjukan diferensiasi yang terjadi dalam masyarakat, dan menunjukan pembatas-pembatas tertentu bagi kedua gender yang ada. Namun, saat ini perubahan yang terjadi cenderung mengarah pada penggunaan gaya pakaian unisex. Berawal pada 1960 dengan adanya gerakan pembebasan gender(feminisme), gaya pakaian unisex diperkenalkan, perempuan dapat menggunakan yang awalnya dianggap sebagai “pakaian pria”. Penggunaan pakaian ini di awali di Paris dengan model-model yang mengenakan pakaian yang dirancang oleh Pierre Cardin, Andrea Courreges, dan Paco Rabanne. Pakaian laki-laki seperti tuxedo, jas, celana, dapat digunakan dapat digunakan tanpa memandang gender. Ciri-ciri pakaian unisex sendiri adalah pakaian yang dapat dikenakan tanpa memandang gender, menggunakan pola-pola yang netral, dan memiliki bentuk yang tidak membedakan bentuk tubuh jenis kelamin tertentu. Persepsi yang dimiliki masyarakat mengenai pakaian ini berubah, penggunaan pakaian tidak lagi hanya berdasarkan feminitas dan maskulinitas, melainkan feminitas, maskulinitas, serta androgini(feminim dan maskulin secara bersamaan). Saat ini, masyarakat lebih mengutamakan kenyamanan dan ekspresi diri dalam berpakaian. Penggunaan pakaian unisex menjadi solusi untuk mengekspresikan diri dalam dunia fashion. Hingga saat ini peningkatan produksi pakaian unisex terus berlanjut sejak diperkenalkannya pakaian unisex. Masyarakat dapat mengekspresikan dirinya tanpa harus dibatasi oleh gender.
ADVERTISEMENT