Himasper IPB University Gelar Aquration untuk Belajar Konservasi Terumbu Karang

Zahrah Fadia Aqilla
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University.
Konten dari Pengguna
27 September 2022 21:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Fadia Aqilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University mengadakan kegiatan Aquatic Ranger Expedition (Aquration) berupa kegiatan edu-ekowisata sekaligus transplantasi terumbu karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (27-28/9). Aquration merupakan rangkaian ke-3 dari Festival Air yang diselenggarakan Himasper tahun 2022. Lebih dari 30 peserta yang terdiri atas siswa, mahasiswa dan masyarakat umum mulai dari anak-anak usia 6 tahun hingga dewasa berpartisipasi dalam kegiatan Aquration ini.
Himasper FPIK IPB University mengadakan kegiatan Aquatic Ranger Expedition (Aquration) yang menjadi rangkaian dari kegiatan Festival Air di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Terumbu karang menjadi salah satu potensi sumberdaya laut yang sangat penting di Indonesia. Ekosistem terumbu karang berfungsi sebagai habitat bagi biota laut dan juga memiliki keindahan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan bahari. Wilayah Kepulauan Seribu merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi ekosistem terumbu karang yang tinggi dengan keragaman karang yang besar sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan wisata bahari. Oleh karena itu, melalui kegiatan Aquration, mahasiswa MSP IPB mengenalkan potensi dan upaya konservasi terumbu karang khususnya di Pulau Pramuka kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketua pelaksana kegiatan Aquration, Cecep Kurniawan, mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini memiliki tujuan untuk memberikan edukasi ekowisata melalui kegiatan pengenalan ekosistem terumbu karang dan transplantasi terumbu karang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem terumbu karang. “Kegiatan lain yang dilakukan adalah diskusi dengan Pengelola Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) tentang potensi dan permasalahan terumbu karang di Kepulauan Seribu, serta melakukan tracking di ekosistem mangrove dan pengenalan satwa yang dilindungi yaitu penyu di SPTN III TNKS. Selain itu, dilakukan juga pengambilan data sebaran terumbu karang dan kualitas air sebagai bagian dari ekspedisi,” ujar Cecep.
Setelah melakukan snorkeling pada siang hingga sore hari, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi pada malam hari. Diskusi dilakukan bersama Pak Devi dan Pak Agus dari pengurus SPTN III TNKS. “Kegiatan transplantasi karang di Kepulauan Seribu terdiri atas beberapa metode seperti metode rock pile (penumbuhan karang menggunakan karang mati), metode spider, dan conblock,” ujar Pak Devi. “Beberapa jenis terumbu karang di Kepulauan Seribu berpotensi untuk dibudidayakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” tambah Pak Agus. Selama diskusi, peserta terlihat antusias mengikutinya.
Antusiasme peserta Aquration dalam mengikuti kegiatan konservasi terumbu karang
Rangkaian terakhir Aquration dilakukan keesokan harinya yang diisi dengan kegiatan transplantasi karang dengan metode rock pile. Kegiatan ini dipandu oleh Pak Evan dari pengurus SPTN III TNKS. Sebelum memulai kegiatan peserta diberikan pemahaman terkait teknik transplantasi terumbu karang. “Transplantasi terumbu karang perlu dilakukan dengan hati-hati agar karang dapat hidup dan tidak merusak Zooxanthellae yang bersimbiosis dengan karang,” ujar Pak Evan.
ADVERTISEMENT
Aquration merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan dimana peserta dapat menikmati keindahan terumbu karang di Kepulauan Seribu sambil belajar mengenai konservasi sumberdaya alam yang ada di sana. Keseruan ini dirasakan langsung oleh Alveido, mahasiswa pascasarjana yang menjadi peserta Aquration. “Kegiatan Aquration ini sangat seru dan menambah pengalaman, serta bisa belajar snorkeling untuk melihat keindahan terumbu karang di sekitar Kepulauan Seribu, sekaligus juga mengetahui upaya konservasi melalui kegiatan transplantasi karang”, ujarnya. Peserta lainnya yaitu Sakila menambahkan bahwa kegiatan Aquration ini sangat keren dan seru karena bisa berwisata sambil belajar sehingga banyak pengetahuan baru yang diperoleh. Sakila berharap kegiatan ini terus berlanjut agar dapat bersama-sama melestarikan terumbu karang di Indonesia.