Konten dari Pengguna

Manfaat Kegiatan Menggambar dan Melukis

Zahra Khairunnisa
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27 Desember 2022 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang seniman yang sedang menggambar dengan pensil (sumber gambar: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang seniman yang sedang menggambar dengan pensil (sumber gambar: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Ketika kita melihat gambar dan lukisan pernahkah terpikirkan di benak kita apa bedanya menggambar dengan melukis?
ADVERTISEMENT
Menggambar adalah membuat suatu karya dua dimensi yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dari objek yang ingin kita jelaskan, biasanya menggambar menggunakan media pewarna yang kering seperti pensil, pena, dan krayon. Sedangkan melukis yaitu karya dua dimensi yang dibuat dengan menggabungkan warna untuk menghasilkan suatu objek, media yang digunakan untuk melukis juga berbeda dengan menggambar yaitu menggunakan cat dan kuas.
Secara pengertiannya melukis dan menggambar memang memiliki perbedaan tetapi keduanya memiliki dampak positif yang sama terhadap kehidupan manusia
penasaran apa saja dampaknya? berikut pemaparannya!
1) Sebagai media untuk berekspresi
Seni rupa 2 dimensi bisa kita jadikan sebagai media untuk berekspresi, setiap lukisan atau gambar yang sering kita lihat memiliki makna tersendiri di dalamnya. Hal ini juga di pertegas oleh Suzane K. Langer dari bukunya yang berjudul The Principles of Art yang menuliskan bahwa seni adalah suatu ungkapan simbol dan perasa (Ertana A, 2012).
ADVERTISEMENT
Para seniman biasanya membuat lukisan bukan semata mata hanya ingin membuat suatu objek, tetapi banyak pula di antara mereka yang membuat lukisan sebagai media untuk berekspresi, menyampaikan semua pikiran dan emosinya ke dalam lukisan.
Dengan begitu melukis juga dapat menghilangkan gangguan kecemasan, loh!
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sokiyah kegiatan melukis mempunyai peran yang sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan psikologis remaja. Di buktikan dengan 55,6% kegiatan melukis memberikan sumbangan psikologis secara efektif dan 44.4 % adalah variabel yang lain.
Banyak daripada seniman yang melukis berdasarkan emosi yang saat itu sedang mereka rasakan dan lukisan yang dilukis berdasarkan emosi sang seniman juga sangat beragam. Ada yang menghasilkan emosi sedih, senang, bingung, marah bahkan depresi (Sokiyah, 2014).
ADVERTISEMENT
2) Meningkatkan memori
Menggambar dan melukis juga dapat meningkatkan memori karena saat menggambar seniman menggunakan otaknya untuk terus mencari ide, dan ide yang dia dapatkan biasanya berasal dari sesuatu yang seniman itu lihat atau rasakan pada masa lampau, sehingga saat ingin menggambar atau melukisnya sang seniman akan menggunakan daya ingat mereka, hal itulah yang dapat meningkatkan memori dari para seniman.
Selain itu, melukis juga mampu meningkatkan fungsi kerja otak dibuktikan oleh putri dan teman-temannya yang melakukan penelitian menggunakan metode Mini Mental State Examination (MMSE) yaitu tes yang dilakukan untuk para penderita neurokognitif, dan hasil yang didapatkan menyatakan bahwa pasien yang sering melakukan aktivitas melukis memiliki skor MMSE yang lebih tinggi dibandingkan pasien yang jarang atau tidak pernah melakukan aktivitas melukis. Skor MMSE yang tinggi menunjukkan tidak adanya gangguan fungsi kognitif (Putri., dkk. 2019).
ADVERTISEMENT
3) Meningkatkan kreativitas
Ketika kita datang ke galeri nasional atau pameran-pameran seni akan ada banyak sekali lukisan yang unik dan jarang kita lihat, atau bahkan belum pernah kita lihat, hal itu karena saat menggambar dan melukis sang seniman akan menggunakan imajinasinya yang luas untuk menciptakan sesuatu yang baru, sehingga terciptalah karya-karya yang unik dan jarang dilihat oleh banyak orang.
4) Berpengaruh di bidang perekonomian
Seni rupa 2 dimensi juga sangat berpengaruh di bidang perekonomian manusia. Kisaran harga lukisan di pasaran sangat beragam, dan banyak dari beberapa kolektor lukisan akan membayar lukisan yang dia sukai dengan harga yang sangat besar. Seperti contohnya lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci. Dengan harga awalnya kurang lebih 1,44 triliun rupiah dan akan terus naik harganya hingga saat ini karena makin lama karya tersebut akan makin antik, sehingga memiliki daya jual tinggi dan memiliki banyak peminat.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menjual lukisan, baju dan bangunan-bangunan yang sering kita lihat, itu juga merupakan hasil karya dari para designer dan arsitek. Dengan mengikuti perkembangan zaman menggambar juga bisa digunakan pada bisnis entertainment seperti contohnya film dan iklan animasi yang menggunakan gambar kemudian digerakan menggunakan alat-alat editing untuk membantu dalam proses pengerjaan.
5) Berpengaruh di bidang pendidikan
Menggambar dan melukis dalam dunia pendidikan sudah tidak bisa dipisahkan terutama di dunia pendidikan anak-anak. Banyak buku pelajaran yang menggunakan gambar agar para murid dapat mengerti apa materi yang sedang diajarkan oleh gurunya. Belajar menggunakan gambar juga dapat membuat pelajaran terasa menyenangkan dan tidak monoton.
Dari beberapa pemaparan di atas, hal ini dapat kita simpulkan bahwa seni rupa 2 dimensi bukan hanya sekadar seni yang digunakan untuk pajangan atau memanjakan mata saja, tetapi seni rupa 2 dimensi juga berpengaruh pada kehidupan manusia baik pada bidang kesehatan hingga bidang ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang bisa menggambar dan melukis tetapi menggambar dan melukis bisa dilakukan oleh semua orang. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk melestarikan dan mengajarkan kesenian kepada generasi muda saat ini agar terus berkembang.
Daftar rujukan:
Ertana, A. (2012) "Badut Sebagai Simbol Perilaku Menyimpang Pada Kehidupan Sosial Dalam Seni Lukis" Jurnal Seni Rupa 1(1), 15-28.
Sokiyah, N.N. (2014) "Analisis Hubungan Antara Kegiatan Melukis Dengan Kebutuhan Psikologis Pada Remaja" Jurnal Seni Budaya 12(1), 37-43.
Putri., dkk. (2019) "Korelasi antara aktivitas seni lukis dengan fungsi neurokognitif pada lansia pelukis wayang kamasan di Desa Kamasan Klungkung" Jurnal kesehatan 50(1), 46-51.