Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ganjuran: Mengungkap Tradisi Pernikahan Menarik Unik dari Lamongan, Jawa Timur
23 November 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Zahrotun Nida Khanuna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah maraknya tren pernikahan modern, ada satu tradisi unik yang masih bertahan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tradisi ini dikenal dengan nama ganjuran, di mana peran gender dalam proses lamaran terbalik. Bukan pria yang melamar wanita, namun justru wanita yang melamar pria.
ADVERTISEMENT
Konon, asal-usul tradisi ganjuran bermula dari kisah seorang bupati Lamongan yang memiliki dua putri cantik jelita. Karena jatuh cinta pada seorang pemuda desa, kedua putri tersebut memberanikan diri untuk melamar secara langsung. Sejak saat itu, tradisi ini terus lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Lamongan.
Proses ganjuran sendiri memiliki tahapan yang cukup rumit. Dimulai dari pihak perempuan yang meminta izin kepada orang tua pria, lalu dilanjutkan dengan pemberian tanda jadi atau mahar. Setelah kedua belah pihak sepakat, barulah ditentukan tanggal pernikahan.
Tradisi ganjuran bukan sekadar ritual belaka, namun mengandung makna yang mendalam. Bagi masyarakat Lamongan, tradisi ini mencerminkan keberanian dan ketegasan perempuan dalam mengejar cinta. Selain itu, tradisi ini juga menunjukkan penghargaan terhadap sosok pria sebagai pemimpin keluarga.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, tradisi ganjuran juga menghadapi tantangan seiring berjalannya waktu. Pengaruh modernisasi dan perubahan gaya hidup membuat banyak generasi muda memilih untuk mengikuti tren pernikahan yang lebih umum. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan agar tradisi ini tidak hilang ditelan zaman.
Tradisi ganjuran adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Melalui tradisi ini, kita dapat belajar tentang nilai-nilai luhur seperti keberanian, ketegasan, dan saling menghargai. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan tradisi ini agar tetap hidup dan berkembang.