Transaksi Digital Praktis Menggunakan Q-RIS

Zulfi Awaludin Fahmi
Mahasiswa IT Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
22 Mei 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zulfi Awaludin Fahmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi transaksi metode QRIS (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=VXbEObZjSa4)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi transaksi metode QRIS (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=VXbEObZjSa4)
ADVERTISEMENT
Quick Response Code Indonesian Standard merupakan metode pembayaran yang kini sedang banyak dibicarakan terutama di Indonesia. Penggunaannya yang praktis dan efisien mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. QR Code Indonesian Standard diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia pada 17 Agustus 2019. QR Code Indonesian Standard mempermudah semua orang yang memiliki alat pembayaran berupa layanan elektronik hingga mobile banking bisa melakukan transaksi menggunakan QR Code Indonesian Standard.
ADVERTISEMENT
QR Code pertama kali diciptakan oleh perusahaan Jepang Wave pada tahun 1994. “QR” merupakan kata “Quick Response”, kode ini diciptakan supaya kamera digital mampu dengan cepat dan mudah memindai kode atau data di dalamnya. Kode QR biasanya terdapat pada produk untuk menunjukan informasi tambahan. Namun saat ini kode QR pilihan transaksi pembayaran digital.
Metode QR Code payment terdiri dari dua tampilan kode QR di penjual (merchant) yang dipindai menggunakan telepon seluler pembeli. Yang pertama, Merchant Presented Mode, kode QR jenis ini ditampilkan melalui media cetak seperti kertas dan stiker, QR Code Indonesian Standard Merchant Presented Mode sangat cocok untuk usaha mikro dan kecil. Untuk metode kode QR ini pembeli perlu memasukan nominal pembayaran yang harus dibayar melalui telepon selulernya. Kedua, Customer Presented Mode (CPM), metode kode QR ini ditampilkan dalam setruk dari mesin cetak atau ditampilkan langsung dimonitor sehingga setiap transaksi pembayaran ini sudah mencantumkan nominal pembayaran yang harus dibayar pembeli.
ADVERTISEMENT
Perbedaan QR Code Indonesian Standard dan QR Code Payment. Transaksi menggunakan QR Code Indonesian Standard memiliki keuntungan antara pembeli dan penjual karena sangat efisien hanya melalui satu kode QR yang bisa dipindai menggunakan semua layanan operator di telepon seluler kita. Sedangkan QR Code Payment untuk saat ini dirasa belum cukup efisien dikarenakan setiap penyedia layanan mempunyai mesin dan sistem yang berbeda.
Manfaat QR Code Indonesian Standard bagi pembeli dan penjual
Praktis dan kekinian, tidak perlu repot membawa uang tunai, terlindungi karena penyedia QR Code Indonesian Standard sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia, lebih efisien tidak pusing memikirkan QR siapa yang terpasang, penjualan berpotensi meningkat, dapat meningkatkan branding, terhindar dari tindakan curang misalnya uang palsu, dan tidak perlu menyediakan uang kembalian.
ADVERTISEMENT
Dari sisi penjual akan mendapatkan manfaat salah satunya meningkatnya kepraktisan karena hanya dengan satu QR Code pembayaran dengan standar QR Code Indonesian Standard dapat menerima pembayaran dari berbagai sumber dana atau penyedia layanan pembayaran yang berbeda. Selain mempermudah transaksi, pemberlakuan QR Code Indonesian Standard dapat mengatasi adanya monopoli bisnis bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran. Ketika sudah terstandardisasi sistem pembayaran ini dapat diawasi dengan baik. Dengan begitu kita sebagai pembeli juga akan merasa aman dalam bertransaksi.
Cara pembayaran menggunakan sistem QR Code Indonesian Standard
Pembeli dapat memilih dan mengunduh aplikasi pembayaran yang terpasang pada telepon seluler. Selanjutnya, pembeli melakukan registrasi ke salah satu penyedia jasa sistem pembayaran dan memastikan adanya saldo untuk melakukan pembayaran. Lalu melalui aplikasi yang sudah diunduh, pembeli kemudian melakukan pemindaian QR Code Indonesian Standard pada penjual, memasukan nominal transaksi dan melakukan persetujuan, Terakhir, lakukan konfirmasi pembayaran.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu ada beberapa kendala dari sistem pembayaran QR Code yang perlu diketahui. Sistem pembayaran ini sangat bergantung pada sinyal jaringan. Kita harus memperhatikan sinyal jaringan dahulu sebelum melakukan transaksi. Dan saat ini belum semua penjual menggunakan sistem kode QR, terlebih sistem transaksi digital masih dibilang terpusat dikota besar. Sehingga butuh perluasan dalam sistem transaksi digital untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mempermudah transaksi pembayaran.
Penggunaan QR Code juga harus berhati-hati dengan pemalsuan kode QR oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sabotase akun pengguna atau bisa dibilang kejahatan dunia maya yang dapat mengungkap identitas pengguna bahkan dapat mengganti data pengguna dan memasukan virus. Maka dari itu dibutuhkan dukungan dari setiap orang yang paham tentang bisnis dalam ekosistem pembayaran digital. Sehingga dapat membangun keamanan guna menghindari ancaman kejahatan, dan bagi perbankan dapat meningkatkan pengembangan teknologi dan sumber daya manusianya.
ADVERTISEMENT
Beberapa pencegahan untuk membedakan QR Code yang asli atau palsu
Menggunakan pemindai yang memiliki karakteristik pengamanan dan memungkinkan pengguna dapat melihat seluruh data sebelum melakukan transaksi pembayaran, tidak boleh sembarangan melakukan pemindaian pada QR Code yang tidak menjelaskan apapun tentang apa yang mereka tautkan, periksa QR Code secara fisik, pastikan QR Code tersebut asli dan bukan ditumpuk/ditutup dengan QR Code lain. Bila perlu tanyakan ulang pada penjual apakah QR Code tersebut benar.
Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang dan serba praktis, transaksi digital telah salah satu contoh di zaman sekarang. QR Code Indonesian Standard diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019. Selain mempermudah transaksi pemberlakuan QR Code Indonesian Standard dapat mengatasi adanya kecurangan dalam bisnis. Dengan begitu kita akan merasa aman dalam bertransaksi. Sistem pembayaran ini sangat bergantung pada sinyal atau koneksi internet, dan pastikan kondisi sinyal stabil dalam melakukan transaksi.***
ADVERTISEMENT
*) Zulfi AF, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual IT Telkom Purwokerto