Waspada, Seekor Harimau Berkeliaran di Subulussalam, Aceh

Konten Media Partner
16 Februari 2020 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jejak kaki harimau yang ditemukan tim BKSDA di sekitar permukiman penduduk Desa Darul Makmur, Kota Subulussalam. Foto: Dok. BKSDA Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Jejak kaki harimau yang ditemukan tim BKSDA di sekitar permukiman penduduk Desa Darul Makmur, Kota Subulussalam. Foto: Dok. BKSDA Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menemukan jejak Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di sekitar permukiman penduduk Desa Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh. Jejak berupa tapak kaki harimau yang ditemukan tersebut mengarah ke permukiman warga.
ADVERTISEMENT
Jejak tapak kaki harimau itu ditemukan tim BKSDA Aceh setelah dilakukan pengecekan lapangan menindaklanjuti laporan dari seorang warga. Sabtu (15/2/2020), Rahmat warga Desa Darul Makmur melaporkan bahwa dirinya kehilangan dua ekor sapi yang diduganya dimangsa harimau.
"Dari laporan tersebut, BKSDA Aceh melakukan respons konflik melalui Seksi Konservasi Wilayah 2 Subulussalam serta dibantu oleh Mitra WCS-IP dan masyarakat melakukan ground check ke lokasi," ujar Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, kepada awak media pada Minggu (16/2).
Petugas BKSDA bersama warga melakukan pencekan lapangan yang ditemukan jejak kaki harimau di Subulusssalam. Foto: Dok. BKSDA Aceh
Dari lokasi pengecekan lapangan, kata Agus, petugas menemukan bangkai satu ekor sapi betina yang telah dimakan pada bagian belakang tubuh sapi. Di sekitar lokasi tersebut, juga ditemukan jejak harimau berupa tapak kaki.
"Masyarakat resah dikarenakan tapak kaki harimau yang ditemukan di lokasi kejadian terlihat mengarah ke permukiman," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Agus menambahkan, petugas kemudian memberikan arahan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam beraktivitas dan untuk sementara tidak melepasliarkan ternaknya. Kepada warga juga diminta untuk melaporkan ke BKSDA Aceh jika menemukan tanda-tanda keberadaan harimau di luar kawasan hutan.
Petugas BKSDA mengukur jejak kaki harimau yang ditemukan di sekitar permukiman penduduk Desa Darul Makmur, Subulusssalam. Foto: Dok. BKSDA Aceh
"Selanjutnya pada hari ini tanggal 16 Februari 2020, pawang harimau BKSDA Aceh, Carwani Sabi, dan tim akan melalukan kegiatan pengusiran harimau di Desa Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam," kata Agus.
Lebih lanjut, Agus mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar Harimau Sumatera, dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa dan tidak melakukan perburuan secara berlebihan terhadap satwa mangsa harimau.
"Harimau Sumatera merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus critically endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar," ujar Agus.
Ilustrasi harimau Sumatera (Foto: commons wikipedia)