Konten dari Pengguna

Keajaiban Pati dalam Puding: Mengapa Gelatinisasi Membuatnya Lezat?

Elisha Firli Nurjanah
Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
8 Oktober 2024 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elisha Firli Nurjanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/chocolate-pudding-mint-leaf-2515351685
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/chocolate-pudding-mint-leaf-2515351685
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puding adalah hidangan penutup yang banyak digemari karena teksturnya yang lembut dan kenyal. Biasanya, puding dibuat dari campuran bahan-bahan seperti tepung instan yang praktis, sehingga cukup tambahkan air atau susu, masak sebentar, dan jadilah puding lezat yang siap untuk dinikmati. Selain menggunakan tepung instan, banyak juga varian puding yang dibuat dari beberapa bahan alami seperti susu, tepung maizena, tepung tapioka, atau telur. Kombinasi bahan tersebut kemudian akan diolah dengan cara direbus atau dikukus sehingga menghasilkan tekstur lembut yang sempurna untuk dinikmati setelah makanan utama.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana puding bisa memiliki tekstur lembut dan kenyal? Usut punya usut, di balik kelezatan puding, ternyata ada proses ilmiah luar biasa yang disebut gelatinisasi. Proses ini menjadi kunci rahasia di balik tekstur puding yang sempurna. Penasaran bagaimana cara kerja dari proses gelatinisasi ini? Yuk, mari kita kupas rahasia keajaiban di balik setiap suapan puding yang kita nikmati.
Mulanya, partikel-partikel kecil pati akan mulai menyerap cairan ketika kamu memasukkan tepung puding ke dalam air atau susu, gambarannya mungkin mirip seperti spons yang sedang mengisap air. Ini merupakan tahap awal dari gelatinisasi. Seiring dengan suhu yang terus meningkat, pati ini akan membesar dan kamu akan mulai melihat bagaimana campuran yang tadinya cair akan mulai mengental. Wah, itu berarti tandanya proses gelatinisasi mulai berjalan, loh! Lalu setelah mencapai suhu tertentu, pada kisaran suhu 60-70°C, rantai-rantai molekul pati ini akan mulai terurai sehingga menciptakan struktur yang lebih longgar. Hal ini memungkinkan bagi air atau susu yang sudah diserap tadi akan berinteraksi lebih erat lagi dengan molekul pati. Setelah panasnya dirasa cukup, campuran tersebut akan membentuk gel yang memberi puding tekstur kenyal dan lembut. Meski setelah didinginkan pun, puding ini akan tetap kokoh tetapi tetap lembut dan kenyal saat dinikmati.
ADVERTISEMENT
Proses gelatinisasi inilah keajaiban yang membuat puding terasa begitu sempurna di lidah. Bayangkan, tanpa adanya proses ajaib ini, puding yang kamu buat hanya akan menjadi campuran yang biasa-biasa saja, tanpa ada konsistensi yang membuat selera tergugah. Proses gelatinisasi ini memastikan puding memiliki tekstur yang pas, tidak terlalu keras dan tidak terlalu cair. Selain itu, ada lagi hal menariknya loh! Tekstur puding ini bisa berbeda tergantung dari jenis pati yang digunakan. Misalnya, ketika kamu menggunakan tepung maizena, tekstur pudingnya akan lebih halus dan ringan dibandingkan jika kamu menggunakan tepung tapioka. Teksturnya akan lebih kenyal dibandingkan dengan tepung maizena.
Gelatinisasi memberikan kita bukti bahwa dibalik sesuatu yang sederhana seperti puding, terdapat sebuah proses ilmiah yang luar biasa. Apalagi, proses tersebut menjadi kunci keajaiban yang dapat membuat kita selama ini menikmati puding tersebut. Nikmatilah setiap suapan puding yang berharga, sebab dibalik tiap suapnya terdapat sebuah “rahasia keajaiban” yang menyenangkan!
ADVERTISEMENT