Banyak Kecelakaan Kerja, Dirut Waskita Karya Rela Jabatannya Dicopot

28 Februari 2018 19:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Waskita Karya. (Foto: Waskita.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Waskita Karya. (Foto: Waskita.co.id)
ADVERTISEMENT
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan evaluasi kinerja PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 6 April 2018 mendatang. Rencananya dalam RUPS itu akan terjadi perombakan direksi.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengatakan, kecelakaan kerja di beberapa proyek infrastruktur milik Waskita Karya juga merupakan tanggung jawab direksi, selain pelaksana proyek.
“Sanksi ini kita berikan tentu saja sesuai tingkat kesalahannya. Waskita ada perombakan (direksi), dan tentu saja beberapa (BUMN) Karya lain yang ada kecelakaan kerja juga kita review,” ujarnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (28/2).
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq. (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq. (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Dia berpendapat, nantinya perombakan direksi di Waskita Karya diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi BUMN konstruksi lain agar lebih berhati-hati dalam mengerjakan proyek. Menengok saat ini proyek pembangunan infrastruktur tengah gencar dilakukan.
“Untuk pelajaran juga untuk yang lain. Enggak harus seluruhnya (direksi yang diganti), kalau nama, saya enggak bisa bocorkan. Itu kan perusahaan terbuka,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq mengakui, dari seluruh kecelakaan kerja di proyek infrastruktur, pihaknya menjadi penyumbang yang paling banyak. Jika jabatan dirut dicopot dari dirinya dalam RUPS, Choliq mengaku rela.
“Ya enggak apa-apa harus rela dong. Jabatan direksi itu amanah, kalau yang memberi amanah sudah mencabut ya kenapa?” jelasnya.