Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sekitar sepekan ini, harga emas mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan. Harga Antam bisa melonjak puluhan ribu rupiah hanya dalam hitungan hari.
ADVERTISEMENT
Founder Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno mengatakan, fenomena kenaikan harga emas yang baru-baru ini terjadi, tak bisa dilepaskan dari kondisi global, yaitu pelemahan nilai tukar dolar terhadap rupiah dan rencana pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
“Lonjakan harga emas dunia baru-baru ini ditopang karena pelemahan nilai tukar USD akibat (rencana) penurunan suku bunga Bank Sentral AS,” ujarnya kepada kumparan, Kamis (27/6).
Mike melanjutkan, sebab penurunan suku bunga itulah yang seringkali diikuti pula dengan penurunan nilai tukar USD dan imbal hasil surat utang. Hingga kemudian, harga emas terkerek naik karena investor memindahkan dananya ke investasi yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
“Kenaikan emas dunia juga berdampak terhadap kenaikan emas di Indonesia, di mana harga jual emas Antam mencapai Rp 713.000 per gram,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Mike menilai beberapa faktor yang mempengaruhi pergolakan harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Tak hanya itu, menurutnya peningkatan harga emas Antam biasanya juga mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif.
“Sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri,” tandasnya.