news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Luhut Gelar Rapat Bahas Penggunaan Boeing 737 Max 8 di Indonesia

11 Maret 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bakal menggelar rapat untuk membahas penggunaan pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia. Pembahasan ini menyusul jatuhnya pesawat jenis itu, milik maskapai Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
Jenis pesawat yang sama milik Lion Air, sebelumnya juga jatuh pada 29 Oktober 2018. Kecelakaan yang dialami Boeing 737 Max 8 ini sudah dua kali terjadi dalam 5 bulan terakhir, untuk sebuah jenis pesawat yang baru diluncurkan pabrik bermarkas di Seattle, Amerika Serikat itu.
Saat ini ada dua maskapai nasional yang menggunakan Boeing 737 Max 8, yakni Lion Air sebanayak 10 unit dan Garuda Indonesia 1 unit. Maskapai Sriwijaya Air juga sudah memesan sejak 2015 lalu sebanyak 20 unit, meski belum satu pun pesanan yang diterima.
"Saya besok ada pertemuan tentang itu (penggunaan Boeing 737 Max 8)," kata Luhut di sela konferensi pers mengenai peluncuran Kemitraan Aksi Plastik Nasional (NPAP) di Jakarta, Senin (11/3).
ADVERTISEMENT
Menurut dia seperti dilansir Antara, dalam rapat itu akan mengundang sejumlah pihak terkait, untuk mendengar beberapa laporan terkait pesawat Boeing 737 Max 8, yang juga digunakan oleh maskapai yang beroperasi di Indonesia.
Menhub Budi Karya tinjau pelaksanaan rampcheck Boeing 737 Max 8 milik Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (4/11/2018). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Bidang transportasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan, selama ini memang berada di bawah koordinasi Kemenko Kemaritiman yang dipimpin Luhut.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meningkatkan pengawasan penggunaan pesawat Boeing 737 Max 8, menyusul musibah jatuhnya pesawat berjenis sama milik Ethiopian Airlines, yang terbang dari Bandara Bole di Addis Ababa menuju Nairobi.
"Hingga saat ini kami terus melakukan langkah-langkah perbaikan mulai dari prosedur operasional maupun additional training serta menindaklanjuti Airworthiness Directivem yang dikeluarkan Federal Aviation Administration," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
ADVERTISEMENT
Ditjen Perhubungan Udara akan terus melakukan pengawasan terhadap maskapai yang masih mengoperasikan pesawat berjenis yang sama di Indonesia. Pengawasan untuk pesawat Boeing 737 Max 8 ini sudah dilakukan sejak Oktober 2018 lalu.
Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain pengawasan terhadap pengoperasian pesawat Boeing 737 Max 8, Polana menambahkan, pihaknya juga tetap bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Boeing, dan lembaga penerbangan dunia seperti FAA untuk terus melakukan evaluasi terkait kecelakaan pesawat jenis Boeing 737 Max 8yang lalu.
Kerja sama ini dibutuhkan dalam peningkatan teknik operasional ataupun tindak lanjut Ditjen Hubud terhadap operasional pesawat jenis Boeing 737 Max 8 selanjutnya.
"Kami juga akan melakukan komunikasi dan pemantauan proses investigasi pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang jatuh di Ethiopia serta berkoordinasi dengan FAA untuk memutuskan langkah lanjut dalam perbaikan operasional Boeing 737 Max 8," katanya.
ADVERTISEMENT