Mentan: Jangan Hanya Lihat Beras Saja, Ekspor Pertanian Naik 24%

21 Mei 2018 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan Ramadhan, berbagai bahan pangan mengalami kenaikan harga. Bahkan pemerintah berencana melakukan impor beras kembali sebanyak 500 ribu ton. Alasannya cadangan beras di Bulog telah berkurang dan harga masih tinggi.
ADVERTISEMENT
Namun Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan saat ini berbagai komoditas pangan dapat diproduksi dalam negeri bahkan sudah diekspor.
“Tidak ada alasan harga (pangan) naik saat bulan Ramadhan,” ungkap Amran di Gedung BPK, Jakarta, Senin (21/5).
Menurutnya beberapa komoditas seperti jagung sudah berhasil diproduksi dalam negeri. Amran mengklaim saat ini Indonesia tidak lagi impor jagung. Justru Indonesia sudah melakukan ekspor sebanyak 500 ribu ton selama periode Januari-April 2018.
“Pertanian, ekspor kita naik 24%. Jagung kita sudah tidak impor, sekarang kita ekspor, bawang ekspor, bahkan beberapa minggu yang lalu kita ekspor ayam dan telur ke Jepang,” jelasnya.
Amran Sulaiman Melepas Ekspor Produk Olahan (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amran Sulaiman Melepas Ekspor Produk Olahan (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Artinya, bahan-bahan pangan tersebut saat ini jumlahnya telah berlebih. Sehingga Amran mengklaim seharusnya kenaikan harga tidak perlu terjadi karena stok aman.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Amran juga sempat menyinggung bahwa Indonesia sebenarnya memiliki banyak komoditas pangan yang jumlahnya mencapai sekitar 400 jenis. Namun menurutnya, selama ini hanya beras saja yang mendapat perhatian lebih.
“Jangan dilihat beras saja. Ada sawit, kopi, kakao, jagung dan ekspor kita naik 24% tertinggi dalam 10 tahun, nilainya Rp 441 triliun, itu seluruh komoditas pertanian. Komoditas kita hanya beras saja yang sering disebut,” tutupnya.
Menurut data Kementerian Pertanian, sejumlah bahan pangan mengalami surplus periode Mei-Juni. Misalnya beras surplus 2,8 juta ton, jagung 1,4 juta ton, kacang tanah 56,8 ribu ton, bawang merah 35,4 ribu ton, cabai besar 37,9 ribu ton, cabai rawit 65,7 ribu ton, daging ayam 91 ribu ton, telur ayam 0,4 ribu ton, dan minyak goreng 3,1 juta ton. Hanya ada dua jenis komoditas yang defisit yaitu gula pasir 25,8 ribu ton dan kedelai 297,1 ribu ton.
ADVERTISEMENT