Nielsen: Indonesia Peringkat ke-4 Negara Paling Optimis di Dunia

5 Juni 2019 13:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/5). Foto: Antara/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/5). Foto: Antara/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia berada di angka 125 selama kuartal I 2019. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di level 126, maupun periode yang sama tahun lalu di level 127.
ADVERTISEMENT
Data tersebut berdasarkan riset yang dilakukan Nielsen dan The Conference Board Global Consumer Confidence Survey. Dengan capaian tersebut, Indonesia menempati peringkat keempat negara paling optimis di dunia.
IKK dipengaruhi oleh tiga indikator yang dihitung selama 12 bulan ke depan, yakni optimisme konsumen terhadap prospek lapangan kerja lokal, keadaan keuangan pribadi, dan keinginan untuk berbelanja.
"Untuk Indonesia, dua indikator mengalami peningkatan pada kuartal ini. Kedua indikator tersebut adalah prospek lapangan kerja lokal dan keadaan keuangan pribadi," ujar Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin dalam laporan yang diterima kumparan, Rabu (5/6).
Riset Nielsen juga menunjukkan, IKK global stabil dengan penurunan hanya sebesar satu poin, dari 107 pada kuartal IV 2018 menjadi 106 pada kuartal I 2019.
ADVERTISEMENT
"Konsumen cenderung mempertahankan belanja, namun lebih berhati-hati di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," kata Agus.
Berdasarkan hasil riset tersebut, Nielsen mencatat ada sepuluh negara paling optimis pada kuartal I 2019, yakni Filipina sebesar 133, India 132, Vietnam 129; dan Indonesia 125.
Selanjutnya, Denmark di level 119, Malaysia dan China masing-masing 115, Uni Emirat Arab 113, Arab Saudi 112, dan Thailand 111.
Midnight Sale di Mal Senayan City. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Optimisme konsumen Indonesia terhadap prospek lapangan kerja lokal meningkat dari 68 persen di kuartal IV 2018 menjadi 72 persen di kuartal I 2019. Selanjutnya, 83 persen konsumen memiliki persepsi positif mengenai keadaan keuangan pribadi mereka, meningkat dari 79 persen di kuartal sebelumnya.
Sementara itu, lebih dari setengah konsumen yakni 56 persen menyatakan, waktu 12 bulan ke depan adalah waktu yang baik untuk berbelanja barang-barang yang mereka inginkan dan butuhkan.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk indikator terakhir ini ada penurunan persentase dari sebelumnya 63 persen di kuartal IV 2018.
Menurut Agus, sentimen positif konsumen Indonesia akan stabilitas ekonomi membaik secara signifikan, di mana pada kuartal I 2019 hanya 51 persen konsumen online Indonesia berpendapat bahwa negara sedang berada dalam keadaan resesi ekonomi.
Kepercayaan masyarakat terhadap krisis dan resesi itu menurun dibanding kuartal IV 2018 yang tercatat 57 persen dan 61 persen di kuartal III 2018.
Sejalan dengan meningkatnya keyakinan konsumen, Nielsen juga mencatat, menabung dan berinvestasi masih menjadi pilihan utama konsumen dalam mengalokasikan sisa dana mereka setelah memenuhi kebutuhan hidup yang utama.
Pada kuartal I 2019, tercatat 66 persen konsumen memilih untuk mengalokasikan dana cadangan mereka untuk menabung. Sedangkan 47 persen memilih menggunakannya untuk berlibur, dan 44 persen memilih berinvestasi di saham atau reksa dana.
ADVERTISEMENT
Terkait penghematan pengeluaran rumah tangga, 43 persen konsumen akan mengurangi belanja baju baru serta menunda mengganti perangkat teknologi baru seperti PC, mobile dan lainnya. Sementara itu, 41 persen konsumen memilih mengurangi hiburan di luar rumah.
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pada kuartal I 2019, 34 persen konsumen menyatakan kekhawatiran mereka akan stabilitas politik, meningkat jauh dari 24 persen pada kuartal IV 2018. Kekhawatiran akan keadaan ekonomi pun menjadi terbesar berikutnya bagi 31 persen konsumen Indonesia.
Menurut Agus, meningkatnya kekhawatiran konsumen akan stabilitas politik di kuartal I 2019 juga mempengaruhi keinginan konsumen untuk berbelanja.
"Khususnya saat menjelang Pemilu, konsumen mengantisipasi situasi, antara lain dengan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka," ujar Agus.
Riset Nielsen ini dilakukan pada Januari 2019 dengan lebih dari 32 ribu konsumen online sebagai responden yang tersebar di 64 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Tengah Timur/Afrika, dan Amerika Utara.
ADVERTISEMENT
Sampel penelitian termasuk pengguna internet yang setuju untuk berpartisipasi dalam riset ini dan memiliki kuota berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk setiap negara. Oleh karena itu, responden tersebut dianggap sebagai perwakilan konsumen internet berdasarkan masing-masing negara.
Menurut Nielsen, sampel risetnya didasarkan pada responden yang setuju untuk berpartisipasi, sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada perkiraan kesalahan pada sampling teoritis yang dapat dihitung. Meski demikian, sampel probabilitas ukuran setara memiliki margin kesalahan sekitar 0,6 persen di tingkat global.