Pengusaha Nilai Pemerintah Masih Lemah Lindungi Industri Tekstil Lokal

2 September 2019 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik kinerja pemerintah yang dianggap tidak mempersulit khususnya kemudahan perizinan terhadap industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Namun, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Hubungan Internasional, Shinta W Kamdani, mengungkapkan, pemerintah masih lemah khusus melindungi industri tekstil lokal dari serbuan produk impor.
ADVERTISEMENT
Selain itu masalah lainnya adalah rendahnya permintaan pasar. Harusnya pemerintah ikut membantu mencari pasar baru agar penyerapan produk tekstil lokal bisa maksimal dan pengusaha tidak dirugikan.
“Kadin sadar, salah satu masalah yang dihadapi para pelaku di industri TPT adalah rendahnya penyerapan pasar dan kebijakan safeguard yang masih lemah dalam melindungi pelaku industri dalam negeri,” kata Shinta di Menara Kadin, Jakarta, Senin (2/9).
com-Ilustrasi Kain Pantai Foto: Shutterstock
Untuk itu, Shinta memastikan Kadin akan berperan aktif mendukung industri TPT di Indonesia. Salah satu langkah dukungan yang pertama adalah memfasilitasi penyamaan agenda di kalangan asosiasi dan pelaku industri dalam negeri.
“Yang kedua adalah menyuarakan agenda penguatan industri TPT dalam negeri kepada pemangku kebijakan dan komunitas internasional. Berikutnya, adalah turut mendorong optimalisasi penggunaan bahan baku nasional di kalangan pelaku industri,” ujar Shinta.
ADVERTISEMENT
Shinta optimistis apabila industri TPT Indonesia berkembang baik bisa berkontribusi besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebab, kata Shinta, kebutuhan dunia khususnya untuk sustainable fashion semakin besar.
Shinta lalu membeberkan data PDB dari TBT menyumbang 8,73 persen pada tahun 2018 atau mencapai Rp 14,84 ribu triliun. Ia mengharapkan angka itu bisa meningkat.
“TPT bersama empat sektor lainnya, yaitu industri makanan dan minuman, otomotif, elektronik, serta kimia memberikan kontribusi sebesar 60 persen untuk PDB, menyumbang 65 persen terhadap total ekspor serta menampung 60 persen dari total tenaga kerja di bidang industri,” sebutnya.