Petambak di Indramayu Mampu Hasilkan Garam yang Diminta Industri

30 Maret 2018 10:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tambak garam sistem bestekin (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tambak garam sistem bestekin (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Niat para petambak untuk menggenjot produksi garam tahun ini patut diacungi jempol. Mereka juga bertekad agar Indonesia mengurangi ketergantungan pada garam impor.
ADVERTISEMENT
Hal itu yang bisa digambarkan di Desa Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat. Puluhan petambak bahu membahu menyekat lahan tempat produksi garam dengan plastik hitam. Kemudian mereka mengalirkan air laut ke lahan yang telah disekat plastik hitam tersebut dengan menggunakan pipa. Luas lahannya mencapai 1.280 meter persegi.
Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) Jakfar Sodikin mengungkapkan cara yang dilakukan petambak garam di Indramayu ini dinamakan metode bestekin. Jakfar pun memamerkan hasil produksi garam yang telah ia hasilkan bersama para petambak garam lainnya.
"Ini kita sudah proses dari jam 09:00 WIB, tapi jam 12.00 tadi sudah mulai kristalisasi (proses menjadi kristal)," ungkap Jakfar saat ditemui kumparan (kumparan.com) di lokasi, Kamis (29/3).
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Jakfar, proses kristalisasi ini adalah suatu proses untuk mendapatkan fisikal garam. Ia mengungkapkan metode bestekin mampu memproduksi garam dengan cara cepat tanpa proses yang panjang.
Tambak garam sistem bestekin (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tambak garam sistem bestekin (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Jadi ini kami perdana panen menggunakan metode ini untuk menghasilkan garam berkualitas tinggi. Apalagi prosesnya juga kan cuma butuh 1 hari saja beda dengan proses pembuatan garam tradisional yang membutuhkan waktu sekitar 21 hari sampai 30 hari," papar Jakfar.
Jakfar menuturkan dengan menggunakan cara ini kualitas garam yang dihasilkan sangat tinggi. Bahkan menurut dia mampu memenuhi spesifikasi garam untuk industri karena kandungan NaCl yang dihasilkan cukup tinggi dan warnanya putih bersih.
Ini sekaligus menjawab bahwa petambak garam di Indonesia mampu menghasilkan garam industri apabila diberdayakan. Selama ini pemerintah dengan mudah membuka keran impor garam industri dengan jumlah jutaan ton. Lihat saja di awal tahun 2018 ini, pemerintah telah membuka izin impor 2,37 juta ton bagi 21 perusahaan di Januari 2018 dan 676 ribu ton bagi 27 perusahaan di Maret 2018. Sedangkan jatah impor garam industri yang disepakati tahun ini mencapai 3,7 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Jadi dengan menggunakan ini kita bisa menghasilkan garam dengan kadar NaCl 99,88%. Ini kan kadar yang dibutuhkan untuk memenuhi spesifikasi kadar garam industri," jelasnya.