Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Bandara Internasional Oecusse di Timor Leste telah rampung dan diresmikan oleh Presiden Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Francisco Guterres dan President of the Authority for Special Administrative Region of Oé-Cusse (RAEOA/Zeesm) Mari Alkatiri, Selasa (18/6).
ADVERTISEMENT
Menariknya, proyek pembangunan Bandara Internasional Oecusse dikerjakan oleh BUMN Indonesia di sektor konstruksi, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA .
“Proyek ini menjadi bukti kapabilitas kami dari segi engineering, penguasaan teknologi, proyek manajemen serta memperoleh wawasan baru yang merupakan hasil interaksi dengan pihak-pihak berkepentingan yang berasal dari negara lain,” ungkap Direktur Utama WIKA, Tumiyana, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/6).
Bandara Oecusse merupakan proyek bandara pertama yang dikerjakan WIKA . Nilai kontrak proyek ini mencapai USD 119 juta.
Adapun proyek Bandara Internasional Oecusse terdiri dari pembangunan fasilitas landside dan airside seperti Tower Air Traffic Control (ATC), terminal building, quarrantine, fuel depot, Distance Measuring Equiment (DME), VHF Omnidirectional Range (VOR), runway, taxiway, apron, airfit lighting, hingga fasilitas bandara lainnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, lingkup pekerjaan WIKA pada proyek bandara internasional ini juga meliputi pembuatan runway baru sepanjang 2,5 km, pelebaran dan perluasan wilayah bandara agar bisa dijadikan bandara komersial, pemutakhiran sistem radar dan navigasi serta pemutakhiran sistem dan standar safety bandara internasional.
Selama periode 2015–2018, proses pembangunan ini melibatkan lebih dari 500 tenaga kerja gabungan Indonesia dan Timor Leste. Sebagian besar material berasal dari Indonesia seperti semen, besi beton, material arsitektur, dan garbarata, termasuk material baja konstruksi yang difabrikasi oleh entitas anak, WIKA Industri & Konstruksi. Namun, beberapa peralatan yang belum tersedia di Indonesia didatangkan oleh WIKA dari beberapa negara seperti Amerika, China, Austria, dan Australia.
Tak hanya membangun Bandara Oecusse, WIKA juga membangun infrastruktur lain misalnya Comoro Bridges 1 & 2, Natarbora Bridges, dan Batugade-Maliana Road. Untuk menambah pasokan energi listrik di Bumi Loro Sae, WIKA sudah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Hera serta serta PLTD Betano.
ADVERTISEMENT
“Kami optimistis WIKA dengan para engineers yang muda-muda ini memiliki kompetensi dengan standar internasional dan siap secara mental, mampu menjaga kesolidan tim dan saling memotivasi selama bekerja di luar negeri agar mampu menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik,” pungkas Tumiyana.