Saking Banyak Di-grounded, Boeing Simpan 737 Max di Parkiran Mobil

27 Juni 2019 11:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Boeing 737 MAX diparkir di tempat parkir staf karena tidak ada lagi kapasitas yang tersisa di bandara. Foto: Twitter/@Airplane_pic
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Boeing 737 MAX diparkir di tempat parkir staf karena tidak ada lagi kapasitas yang tersisa di bandara. Foto: Twitter/@Airplane_pic
ADVERTISEMENT
Boeing 737 Max hingga kini masih dilarang beroperasi sementara atau di-grounded oleh otoritas penerbangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di seluruh dunia, setidaknya ada 500 unit Boeing 737 Max yang harus grounded.
ADVERTISEMENT
Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) memperpanjang keputusan penghentian operasional sementara dari pesawat Boeing 737 Max. FAA memperluas evaluasi terhadap seluruh keluarga Boeing 737 series, termasuk Boeing 737 NG.
Ditulis CNBC, Boeing sampai kewalahan menyimpan pesawat jet 737 Max yang ada di pabriknya. Pesawat-pesawat yang sudah jadi dan seharusnya bisa dikirim ke pemesannya, terpaksa disimpan di parkir-parkir pesawat. Bahkan, parkir pesawat sudah tak cukup lagi menampung, sehingga Boeing memutuskan untuk memfungsikan parkir mobil karyawan sebagai lokasi penyimpanan armada Boeing 737 Max.
Parkiran pesawat Boeing 737 MAX yang digrounded. Foto: Getty Images/David Ryder
"Kita menggunakan aset di seluruh pusat produksi Boeing selama masa grounded, termasuk fasilitas di Puget Sound, Boeing San Antonio dan di Moses Lake," kata Juru Bicara Boeing Paul Bergman seperti dikutip CNBC, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
Masih menurut CNBC, Boeing masih mencari solusi memarkirkan dan menyimpan 100 unit 737 Max. Dari pantauan udara di markas Boeing Seattle, belasan armada 737 Max harus diparkir di dekat mobil Toyota Prius dan mobil jenis SUV yang berada di area parkir karyawan. Tampak pula, ada pesawat yang masih baru dan belum dicat dengan nama maskapai.
Grounded sendiri dimulai sejak pertengahan Maret 2019 setelah terjadi kecelakaan maut 2 unit 737 Max 8 dalam tempo 5 bulan, yakni Lion Air dan Ethiopian Airlines.