Tekan Harga Semen di Indonesia Timur, Pelni Siapkan Kapal Logistik

26 September 2018 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar Muat Semen di Pelabuhan Sunda Kelapa (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar Muat Semen di Pelabuhan Sunda Kelapa (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta PT Pelni (Persero) menyiapkan kapal logistik khusus untuk mengantarkan semen yang diproduksi PT Semen Indonesia (Persero) atau SMGR ke wilayah timur Indonesia mulai akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kapal logistik untuk mengantarkan semen itu diperlukan karena kebutuhan semen di Indonesia wilayah timur cukup tinggi, terutama di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
“Papua, NTT, Maluku. Ada 3 wilayah itu kurang lebih. Semen adalah produk yang sangat penting untuk pembangunan,” kata Budi Karya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
Budi Karya menambahkan, nantinya kapal yang digunakan selain milik Pelni, juga kapal yang diadakan oleh Kemenhub. Rencananya hingga akhir 2018, Kemenhub akan melakukan pengadaan 15 kapal untuk mengantarkan logistik.
“Selain itu hal ini untuk mengoptimalkan tol laut dan mendukung Semen Indonesia melakukan distribusi semen di Indonesia bagian timur, karena Papua sangat butuh,” kata Budi Karya.
Fasilitas di kapal Pelni. (Foto: Dok. Pelni )
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas di kapal Pelni. (Foto: Dok. Pelni )
Sementara itu Direktur Utama Pelni, Insan Purwarisya Tobing, mengaku telah menyiapkan 4 kapal khusus untuk mendistribusikan produk Semen Indonesia dengan total kapasitas 616 TEUs ke wilayah Indonesia Timur tersebut.
ADVERTISEMENT
“Nah 1 TEUs itu sekitar 20 ton, tinggal dikalikan saja 20 ton dikali 616 TEUs. Masing-masing kapal itu kapasitasnya 154 TEUs,” bebernya.
Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso, menambahkan pihaknya mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah. Dia meyakini nantinya harga semen di wilayah Indonesia timur bisa lebih murah dibanding saat ini.
“Keterjangkauan produk semen yang merupakan program Presiden harus disukseskan. Kami harus bisa sinergi dan kurangi biaya yang dapat kami teruskan pada masyarakat,” pungkas Hendi.