Tunggu Hasil Investigasi KNKT, Garuda Kaji Pemesanan Boeing 737 MAX 8

13 Maret 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi Lion Air melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boeing 737-Max 8 milik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/3). Foto: FOTO/Muhammad Iqbal
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi Lion Air melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boeing 737-Max 8 milik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/3). Foto: FOTO/Muhammad Iqbal
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah mengkaji pemesanan pesawat Boeing 737 MAX 8. Pesawat yang bakal dipesan berjumlah 49 unit, yang merupakan rangkaian pembelian Garuda dalam jangka panjang dengan total 50 unit.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknik Garuda Indonesia I Wayan Susena mengatakan, perusahaan tengah mengevaluasi kinerja pesawat ini sembari menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan federasi penerbangan sipil AS.
"Ya, itu kami masih pelajari. Direktur Operasional masih evaluasi internal bagaimana Federation Aviation Administration (FAA) menginvestigasi insiden MAX 8 dan KNKT (terkait Lion Air JT 610)," kata Wayan Susena di Kemenhub, Jakarta, Rabu (13/3).
Adapun saat ini, ada satu pesawat Boeing 737 MAX 8 yang sudah dioperasikan. Pesawat tersebut sebelumnya digunakan untuk rute penerbangan seperti ke Hong Kong, Singapura, dan Surabaya.
Rencananya, sisa pesawat yang telah dipesan Garuda tersebut akan didatangkan pada 2020 secara bertahap. Namun, Wayan Susena mengaku tidak tahu berapa unit pesawat yang akan didatangkan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Wayan juga enggan menyebutkan berapa nilai investasi dari pemesanan 50 Boeing 737 MAX 8. Ditanya apakah perusahaan juga bakal menukar pesawat ini dengan jenis yang lain karena banyaknya insiden, Wayan juga enggan bicara.
"Kami belum bisa komentar karena masih evaluasi internal. Kami ikuti apa yang jadi regulasi, yang penting utamakan keselamatan," jelasnya.
Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Sementara itu, Lion Air yang sudah memiliki 10 Boeing 737 MAX 8 bakal menunda pemesanan sisa pesawat. Adapun jumlah sisa pesawat yang bakal dipesan dari Boeing berjumlah 215 unit dari total pemesanan 226 pesawat.
Managing Director Lion Air Daniel Putut mengungkapkan alasan penundaan karena menunggu hasil investigas KNKT pada jatuhnya Lion Air JTB 610 pada Oktober 2018. Hingga saat ini, KNKT masih melakukan penyelidikannya.
ADVERTISEMENT
"Kami istilahnya underreview, belum sampai pada pembatalan. Tapi kami tunda tunggu result KNKT. Ditambah lagi kecelakaan Ethophia, itu kami diskusi juga sama Boeing apakah mau switch dan lainnya, enggak dulu. Tapi soal pembelian itu sudah confirm order," jelas dia.