news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Arsenal, Tes Serius untuk Pertahanan Liverpool

21 Agustus 2019 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adrian bersalaman dengan pemain Liverpool yang lain. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Adrian bersalaman dengan pemain Liverpool yang lain. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Pertahan tangguh menjadi salah satu faktor kunci di balik keberhasilan Liverpool musim lalu menjadi runner-up Premier League dan kampiun Liga Champions. Ironisnya, 'Si Merah' sudah kebobolan satu gol atau lebih pada empat pertandingan musim ini dalam berbagai ajang.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi seperti ini, mampukah Liverpool menorehkan clean sheet perdana musim ini saat melawan Arsenal di Anfield, Sabtu (24/8/2019) malam WIB?
Untuk menunjukkan buruknya pertahanan Liverpool musim ini, mari bandingkan dengan kinerja mereka musim lalu. Kala itu, pasukan Juergen Klopp mampu menorehkan catatan 21 kali nirbobol di liga dan 6 kali di Liga Champions. Bahkan, tangguhnya pertahanan Liverpool musim lalu sudah terlihat sejak awal.
Gawang Liverpool baru kebobolan ketika mereka menang 2-1 atas Leicester City pada 1 September 2018. Itu artinya, mereka kebobolan nol gol selama Agustus 2018. Dan kebobolan itu pun terjadi karena tindak konyol sang kiper, Alisson Becker. Berbeda dengan kondisi terkini, di mana Liverpool sudah menelan 5 kebobolan.
ADVERTISEMENT
Memandang absennya Alisson sebagai dasar di balik fenomena ini pun tak dapat dibilang tepat juga. Pasalnya, yang menjadi masalah Liverpool sejauh musim ini bergulir adalah struktur back-four yang tak solid.
Laga Liverpool vs Norwich City. Foto: Reuters/Carl Recine
Tengok saat Liverpool menang 4-1 atas Norwich City dalam pekan perdana Premier League di Anfield. Opta mencatat xG (ekspektasi gol) Norwich pada laga ini berada di angka 0,9. Dengan kata lain, dengan kualitas serangan tim promosi itu, harusnya Liverpool bisa mengakhiri laga ini dengan bebas kebobolan.
Namun, prediksi ini pada akhirnya gagal terwujud. Kubu The Canaries berhasil mencetak gol pada menit ke-64. Prosesnya bermula dari umpan terobosan Emi Buendía yang gagal dicegah back-four Liverpool, dan berakhir dengan sepakan Teemu Pukki dalam skema satu lawan satu lawan satu di kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Selain kebobolan itu, perlu diingat juga Norwich telah melancarkan 12 tembakan tepat sasaran, dengan 8 di antaranya di kotak penalti. Sebuah catatan yang ironis, karena Liverpool tak pernah menerima tendangan sebanyak ini saat tampil di Anfield musim lalu. Termasuk ketika mereka menghadapi Manchester City.
Di Piala Super Eropa 2019, Liverpool bertemu Chelsea dan tim lawan bisa melepas 20 tembakan dalam 120 menit. Memang hanya 6 tembakan The Blues yang tepat sasaran, tetapi 2 di antaranya sukses menjadi gol. Untungnya bagi Liverpool, laga ini berakhir imbang 2-2 dan Mohamed Salah cs. bisa menang 5-4 via babak adu penalti.
Dalam kemenangan 2-1 atas Southampton pada Sabtu (17/8), tren suram ini berlanjut. Opta mencatat Southampton bisa memiliki xG sebesar 1,8, dan angkanya 0,1 lebih tinggi daripada Liverpool. Hanya saja, kans-kans berkualitas dari kubu The Saints hanya berakhir satu gol akibat penyelesaian akhir yang begitu buruk.
ADVERTISEMENT
Tetapi, coba tengok satu-satunya gol Southampton tadi. Ketika Virgil van Dijk melancarkan backpass, Joel Matip dan Fabinho Tavares memberikan ruang begitu lebar di tengah. Sadar dengan situasi ini, Danny Ings pun berlari cepat menuju Adrian San Miguel, kemudian menggertak kiper Spanyol itu, lalu mencetak gol.
Melawan Arsenal, tantangan Liverpool tak lagi penyerang-penyerang kelas kacang gurem macam Danny Ings atau Tammy Abraham. Melainkan Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang. Nama yang disebutkan terakhir adalah topskor Premier League musim lalu.
Musim ini boleh jadi baru berjalan, tetapi keduanya sudah bisa memperlihatkan keunggulannya dalam menyelesaikan peluang. Jika dikombinasikan, keduanya sudah mencetak 3 gol dalam dua pertandingan Premier League. Jangan lupakan Nicolas Pepe, yang mencetak 22 gol dan 11 assist untuk Lille OSC musim lalu.
ADVERTISEMENT
Jelas, tidak ada cara yang lebih tepat bagi Van Dijk cs. menunjukkan pertahanan mereka masih setangguh musim lalu selain melalui penampilan solid di pertandingan ini.