Astori dan Pesepak Bola yang Telah Berpulang

5 Maret 2018 16:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Stadion (Foto: Ian Walton)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stadion (Foto: Ian Walton)
ADVERTISEMENT
Ajal adalah misteri, tak ada seorang pun yang tahu. Begitu pula dengan tragedi yang menimpa Davide Astori.
ADVERTISEMENT
Astori ditemukan sudah menghembuskan napas terakhirnya di hotel, saat hendak melakoni laga melawan Udinese pada lanjutan Serie A giornata 27. Penyebab kematian kapten Fiorentina masih misterius karena kematiannya yang mendadak dan tanpa mengalami gejala apa pun sebelumnya.
Untuk mengenang para pemain yang telah berpulang, kumparan (kumparan.com) merangkum mereka-mereka yang telah lebih dulu meninggalkan dunia sepak bola untuk selama-lamanya. Silakan..
Emanuel Ortega
Kematian Emanuele Ortega menjadi salah satu tanda jika kematian pemain di lapangan tak melulu akibat serangan jantung, tapi juga bisa disebabkan infrastruktur stadion. Ortega yang bermain untuk San Martin de Burzaco, klub divisi empat Liga Argentina mengalami mengalami patah tulang tengkoraknya usai membentur tembok pembatas lapangan.
ADVERTISEMENT
Pemain berusia 21 tahun itu beradu fisik dengan salah satu pemain Juventud Unida sebelum kepalanya membentur tembok pembatas tersebut. Alih-alih menyalahkan pemain lawan, Cristian Ferlauto selaku pelatih San Martin justru mengkritisi dinding pembatas yang jaraknya terlampau dekat.
"Dindingnya hanya satu meter dari garis. Ini gila, tidak ada perlindungan. Ini memalukan," ungkap Ferlauto seperti dilansir Independent.
Miklos Feher
Senyuman terpancar dari muka Miklos Feher saat dirinya mendapatkan kartu kuning pada 25 Januari 2004 silam. Saati itu, dia diganjar hukuman setelah kedapatan mengulur waktu untuk menjaga kemenangan 1-0 Benfica atas Guimares. Gol tunggal Eagles pada laga itu dicetak Fernando Aguiar setelah menerima umpan Feher yang masuk sebagai pemain pengganti.
ADVERTISEMENT
Namun, siapa yang menyangka jika itulah senyuman terakhir Feher. Tak lama setelah mendapat kartu kuning, pemain asal Hongaria itu kolaps. Sontak para pemain berdatangan ke arahnya, mencegah sebelum lidahnya tertelan hingga akhirnya mobil ambulans membawanya ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, nyawa Feher tak tertolong. Tiga jam setelah kejadian, dikonfirmasi bahwa penyebab kematian Feher adalah aritmia jantung. Hal itu terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik dan biasanya memang tidak menunjukkan gejala. Serupa dengan insiden Marc Vivien Foe yang juga meninggal karena sebab yang sama.
Robert Enke
Sebuah surat yang berisi permintaan maaf terlampir saat Robert Enke tiada. Anggota skuat Tim Nasional Jerman di Piala Eropa 2008 itu melakukan aksi bunuh diri dengan menghentikan mobilnya di tengah rel. Alhasil, Enke terseret kereta api dan nyawanya tak terselamatkan lagi.
ADVERTISEMENT
Insiden yang menimpa Robert Enke itu didorong oleh rasa frustrasi yang menaunginya. Gejala tersebut diawali kala dirinya berseragam Barcelona 2003 silam. Bersama Blaugrana, Enke merasa dikucilkan dan puncaknya depresinya terjadi saat anak kandungnya, Lara, meninggal akibat kelainan organ hati. Sementara itu ayahnya, Dirk Enke, mengatakan jika anaknya memang mengalami krisis kepercayaan diri, salah satu pendorong terjadiknya aksi bunih diri.
"Dia tidak memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri. Dia terperangkap dalam ambisinya sendiri," ungkap Dirk sepert dilansir situs resmi Bundesliga.
Antonio Puerta
Seorang pemain jatuh di samping gawang, situasi yang kemudian membuat Stadion Ramon Sanchez Pizjuan tiba-tiba mencekam. Antonio Puerta mendadak tergeletak kesakitan sambil memegang dadanya. Saat itu pula Andres Palop dan tim medis buru-buru menyadarkannya sebelum lidahnya tertelan.
ADVERTISEMENT
Puerta akhirnya bangkit dan berjalan menuju ruang ganti. Namun, situasi kembali berubah menjadi panik saat rekan seangkatan Sergio Ramos dan Jesus Navas itu terjatuh untuk kedua kalinya. Itulah saat terakhir Puerta mampu berdiri, sebab tiga hari kemudian dia mengembuskan napas terakhirnya. Pihak rumah sakit Virgen del Rocio mengonfirmasi jika Puerta mengalami disfungsi organ setelah mengalami serangan jantung.
Ironisnya, Puerta yang merupakan didikan akdemi Sevilla saat itu sedang melejit karena telah sukses menembus tim utama. Nahasnya lagi, Puerta berpulang meninggalkan Mar Roldan, sang kekasih yang mengandung buah cinta mereka berdua.
Jose Antonio Gallardo
32 tahun silam, Malaga pernah kehilangan salah seorang pemainnya. Jose Antonio Gallardo namanya. Insiden itu terjadi saat Malaga berhadapan dengan Celta Vigo di pentas Segunda Division.
ADVERTISEMENT
Pada laga yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Celta itu, Gallardo mengalami cedera kepala setelah bertabrakan dengan Baltazar, penyerang lawan. Well, keadaan Gallardo sebenarnya telah membaik setelah melewati masa kritis. Meski akhirnya mengalami kelumpuhan di bagian wajah serta hilang ingatan.
Tapi takdir berkata lain. Gallardo terjatuh saat makan siang dua minggu pasca-kejadian. Setelah dilarikan ke rumah sakit, dirinya mengalami pendarahan otak dan telah merembet tiga perempat otaknya. Kondisinya pun tak tertolong lagi. Gallardo mengembuskan napas terakhirnya pada 15 Januari 1987. Marca kemudian menganugerahkan Ricardo Zamora Trophy, sebagai bentuk penghargaan atas mendiang Gallardo.