Baik-Buruk Kesabaran Liverpool Musim Ini

22 November 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Liverpool merayakan gol Mohamed Salah ke gawang Huddersfield Town di pekan kesembilan Premier League 2018/19. (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Liverpool merayakan gol Mohamed Salah ke gawang Huddersfield Town di pekan kesembilan Premier League 2018/19. (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bersama Manchester City dan Chelsea, Liverpool menjadi tim yang belum merasakan kekalahan setelah Premeir League musim ini berjalan 12 laga. Namun, karena beda jumlah hasil imbang, City berada di peringkat pertama, Liverpool di posisi kedua, dan Chelsea berada di belakangnya.
ADVERTISEMENT
Tangguhnya Liverpool musim ini tentu tak bisa dilepaskan dari penyesuaian taktik yang dilakukan Juergen Klopp. Di musim ini, Liverpool lebih sabar dalam melakukan pressing usai kehilangan bola, cara yang sebenarnya merupakan identitas heavy metal football Klopp.
Klaim ini bisa dilihat dalam jumlah PPDA yang dirilis Premier League tak lama ini. PPDA merupakan catatan yang menunjukkan berapa banyak operan yang dilakukan tim lawan sebelum sebuah tim melakukan aksi bertahan. Jika musim lalu Liverpool memiliki catatan 11,2 PPDA, maka musim ini mereka memiliki catatan 13,5 PPDA.
Meski begitu, bukan berarti tim bermarkas di Anfield ini membiarkan tim lawan semena-mena meneror pertahanan mereka. Perubahan taktik dari 4-3-3 menjadi 4-2-3-1, dengan duo Georginio Wijnaldum dan Fabinho Tavares di tengah dengan fokus kepada tugas pertahanan, memberikan stabilitas bagi Liverpool kala diserang. Inilah sebab Liverpool cuma kebobolan 5 gol musim ini di liga.
ADVERTISEMENT
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, membobol gawang Fulham yang dikawal oleh Sergio Rico. (Foto: Reuters/Andrew Boyers )
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, membobol gawang Fulham yang dikawal oleh Sergio Rico. (Foto: Reuters/Andrew Boyers )
Meski begitu, bukan berarti permainan Liverpool tidak memiliki cela. Jika musim lalu Liverpool memiliki catatan 2,3 gol per laga di Premier League, musim ini angkanya menurun menjadi 1,9. Padahal, Liverpool telah total 58 kali melancarkan serangan usai merebut bola dari lawan. Di liga, catatan Liverpool ini sama dengan City dan Tottenham Hotspur dan hanya kalah dari Watford (65 kali).
Hal ini bisa terjadi karena begitu sedikitnya tembakan yang dihasilkan usai Liverpool sukses merebut bola yang berakhir dengan serangan balik cepat. Dari catatan 58 kali itu, hanya 6 di antaranya yang berujung dengan tembakan. Cukup jauh tertinggal dengan Spurs (12) dan City (11).
Jika menghitung tak hanya tembakan dalam skema serangan balik pun, terlihat jelas ada penurunan. Jika Liverpool per laga musim lalu melancarkan 12,1 tembakan dengan 6,1 di antaranya tepat sasaran, musim ini mereka cuma melancarkan 11 tembakan dengan 5,67 di antaranya tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Berita baiknya, dengan intensitas serangan yang menurun, Liverpool masih bisa memenangi banyak laga meski mereka lebih sering mencetak kurang dari tiga gol dalam satu pertandingannya.