Dari Ranieri untuk Mourinho: Dukungan Seorang Kawan

7 Desember 2018 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ranieri memimpin Fulham di laga melawan Southampton. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Ranieri memimpin Fulham di laga melawan Southampton. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Ada suatu masa ketika Claudio Ranieri adalah sasaran olok-olok bagi Jose Mourinho. Saat itu, pada 2008, keduanya berada di Italia. Ranieri melatih Juventus, Mourinho menangani Internazionale.
ADVERTISEMENT
"Ranieri benar ketika dia berkata aku menuntut banyak dari diriku sendiri dan itulah mengapa aku punya banyak trofi. Ranieri, sementara itu, punya mentalitas seperti orang yang tidak perlu memenangi apa pun. Dia sudah tua dan belum menjuarai apa-apa. Aku belajar bahasa Italia lima jam sehari supaya bisa lancar berkomunikasi dengan pemain, media, dan fans. Ranieri dulu lima tahun di Inggris tetapi bilang 'selamat pagi' saja kesulitan," kata Mourinho waktu itu.
Namun, masa-masa itu sudah berlalu. Pada 2017, ketika Ranieri dipecat oleh Leicester City, Mourinho menunjukkan dukungan dengan menyematkan inisial koleganya tersebut di kaus yang dia kenakan. Kini, giliran Ranieri yang memberikan sokongannya kepada Mourinho.
Ranieri sekarang adalah pelatih Fulham. Dia ditunjuk menggantikan mantan anak asuhnya di Chelsea, Slavisa Jokanovic, dan diberi tugas mengangkat The Cottagers dari zona degradasi. Sejauh ini, satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan telah didapatkan Fulham di bawah Ranieri. Akan tetapi, empat poin tambahan tersebut belum cukup untuk membawa mereka beranjak dari dasar klasemen.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (6/12/2018) malam WIB, Fulham akan bertamu ke Old Trafford untuk menghadapi Manchester United yang dibesut Mourinho. Saat ini, Mourinho pun juga tengah berada dalam periode sulit. Di Premier League, 'Iblis Merah' sudah empat kali gagal memenangi pertandingan. Hal itu membuat mereka tertahan di posisi delapan dengan selisih gol negatif dan ketertinggalan 18 poin dari pemuncak klasemen, Manchester City.
Raihan buruk United itu membuat Mourinho diterpa kritik dari kanan-kiri. Namun, Ranieri tidak mau begitu saja meninggalkan sosok yang disebutnya sebagai kawan itu. "Dia adalah orang pertama yang mengucapkan selamat datang kembali kepadaku. Dia adalah seorang kawan yang menyenangkan dan kami berbicara soal banyak hal," tutur Ranieri seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Ranieri dan Mourinho di sebuah laga. (Foto: Carl Recine/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ranieri dan Mourinho di sebuah laga. (Foto: Carl Recine/Reuters)
"Terkadang kami berkirim pesan singkat, terkadang kami bicara langsung. Dia adalah sosok fantastis. Aku sudah kenal dia sejak lama. Ketika datang ke Chelsea dan Italia dulu, dia sangat sopan. Dia adalah pria hebat, pelatih hebat, dan begitu pun dengan sepak bola yang dia mainkan," lanjutnya.
Ranieri percaya bahwa meski sedang berada dalam situasi sulit, penampilan United sebenarnya sudah membaik dari waktu ke waktu. Itulah mengapa, pria yang pernah dijuluki The Tinkerman ini menyebut bahwa Fulham bakal kesulitan mendulang angka di Old Trafford.
"Sangat sulit bagi kami. Kami harus bermain sempurna. Di Premier League, Manchester United adalah salah satu tim terbaik dan di Liga Champions mereka sudah melakukan pekerjaan hebat. United adalah tim yang fantastis. Kami tentu saja akan menargetkan poin di sana. Meski sulit, tidak ada yang tidak mungkin," kata pelatih 67 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT