news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

FIFA Punya Sistem Rangking Baru, Jerman Terlempar dari 10 Besar

16 Agustus 2018 18:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo FIFA di Guatemala City, Guatemala. (Foto: AFP/Johan Ordonez)
zoom-in-whitePerbesar
Logo FIFA di Guatemala City, Guatemala. (Foto: AFP/Johan Ordonez)
ADVERTISEMENT
Ada yang hilang dari daftar sepuluh besar rangking Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Sebuah negara yang sudah bertahun-tahun selalu berada di sana tiba-tiba lenyap. Tak tanggung-tanggung, negara yang sebelum Piala Dunia 2018 memuncaki daftar itu kini merosot ke rangking 15.
ADVERTISEMENT
Ya, negara yang dimaksud adalah Jerman. Setelah menjuarai Piala Dunia 2014, Die Mannschaft secara konsisten berada di puncak daftar peringkat milik FIFA. Namun, menyusul kegagalan di turnamen edisi 2018, Manuel Neuer dkk. harus rela terlempar dari jajaran terelite persepakbolaan dunia.
Sebenarnya, ada dua penyebab di balik keluarnya Jerman dari sepuluh besar itu. Selain kegagalan di Rusia, penerapan mekanisme baru penghitungan peringkat juga membuat Jerman merana. Selain terlemparnya Jerman, imbas lain dari aplikasi tersebut adalah melejitnya Prancis ke puncak daftar peringkat dan melonjaknya Kroasia dari urutan 20 ke urutan empat.
Formula baru penghitungan peringkat ini sudah disetujui oleh Dewan FIFA sebelum Piala Dunia 2018 digulirkan. Sistem anyar ini tak lagi menggunakan poin rata-rata dalam jangka waktu tertentu seperti yang dulu, melainkan dengan menambah serta mengurangi poin suatu negara berdasarkan hasil yang mereka raih.
ADVERTISEMENT
Tak cuma itu, mekanisme ini juga menghilangkan aspek diskriminatif yang begitu kental pada cara sebelumnya. Dulu, raihan poin yang didapat sebuah negara bisa berbeda-beda tergantung siapa lawan yang dihadapi. Sebagai contoh, kemenangan atas Brasil punya nilai lebih ketimbang kemenangan atas Federasi Mikronesia. Sekarang, semua kemenangan maupun kekalahan punya bobot sama.
Penerapan sistem baru ini, menurut FIFA, diharapkan bisa mendorong negara-negara yang sebelumnya suka absen di ajang uji tanding untuk menambah laga internasional. Selain itu, melalui penghitungan yang lebih adil ini, kesempatan semua negara anggota untuk mengembangkan sepak bolanya jadi lebih besar.
Dengan begini, jika ada negara yang mau menaikkan peringkat, mereka bisa lebih leluasa memilih lawan. Indonesia, misalnya, tak kalah menarik dibanding Australia untuk jadi lawan tanding. Dengan demikian, peluang Indonesia mendapat lawan berkualitas jadi lebih terbuka.
ADVERTISEMENT
Adapun, saat ini Indonesia berada di urutan 164 FIFA. Di Asia, 'Garuda' berada di urutan ke-33. Sedangkan, untuk level Asia Tenggara, posisi Indonesia ada di bawah Vietnam (102), Filipina (115), Thailand (122), dan Myanmar (138).