Joe Cole Sudahi Perjalanan Karier Sepak Bolanya

14 November 2018 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joe Cole merayakan gelar Premier League musim 2004/05 bersama Chelsea. (Foto: Reuters/Ian Hodgson)
zoom-in-whitePerbesar
Joe Cole merayakan gelar Premier League musim 2004/05 bersama Chelsea. (Foto: Reuters/Ian Hodgson)
ADVERTISEMENT
"Jarang sekali aku melihat ada bocah yang bisa menggairahkan sepak bola usia muda seperti orang ini. Dia datang dan berlatih bersamaku dengan tim utama West Ham United di usia 14 tahun. Kami bermain sepak bola dua sentuhan dan [dia] sudah jadi pemain terbaik di sana. Dia mencintai olahraga ini dan dia adalah orang yang sangat menyenangkan," tulis Rio Ferdinand dalam akun Twitter-nya, Selasa (13/11/2018) kemarin.
ADVERTISEMENT
Di unggahan tersebut, Ferdinand menyertakan sebuah foto hitam-putih yang menunjukkan dirinya sedang tersenyum bersama seorang bocah. Usia Ferdinand lebih tua tiga tahun dibanding bocah tersebut, tetapi seperti yang sudah dikatakan Ferdinand sendiri, bocah itu sudah menunjukkan potensi yang luar biasa meski masih bau kencur.
Bocah itu adalah Joseph John Cole, alias Joe Cole.
Cole adalah salah satu pesepak bola paling bertalenta yang pernah lahir di Britania. Soal kemampuan, tak ada yang pernah meragukannya. Pada suatu hari di tahun 1999, dalam pertandingan fiinal Piala FA Junior menghadapi Coventry City, Cole melepas sebuah umpan rabona sebelum bola menyentuh tanah. Bola tidak menyentuh tanah karena sebelumnya, Cole dua kali mencungkilnya melewati kepala pemain Coventry.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Cole pada pertandingan itu menunjukkan betapa besar talenta naturalnya. Pada awal-awal karier, itu semua bisa ditunjukkannya tanpa kesulitan.
Lahir dan besar di London, Cole bergabung di akademi West Ham kala usianya masih sembilan tahun. Delapan tahun kemudian, tepatnya pada 1998, Cole mulai dipercaya untuk turun memperkuat tim senior. Meski demikian, ketika itu dia masih berstatus sebagai pemain junior sehingga pada musim berikutnya dia masih turun di ajang Piala FA Junior.
Setelahnya, dengan cepat Cole mampu menembus tim utama. Pada 2002, dia didapuk sebagai kapten tim. Sayangnya, ketika itu West Ham terdegradasi dan Cole pun akhirnya mengiyakan tawaran Chelsea. Pelatih Chelsea saat itu, Claudio Ranieri, menganggap bahwa Cole adalah pewaris takhta yang pas bagi legenda klub, Gianfranco Zola.
ADVERTISEMENT
Tiga musim pertama dilalui Cole dengan sukses, di mana dia menjadi komponen penting dalam perjalanan Chelsea meraih dua gelar Premier League serta satu trofi Piala Liga. Namun, pada musim 2006/07, Cole mengalami cedera retak kaki dan ini jadi awal dari segala kejatuhannya. Pada musim 2009/10, situasi kian memburuk bagi Cole dengan cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang didapatkannya.
Praktis, cedera itu membuat kariernya di Chelsea habis. Kontraknya yang habis pada 30 Juni 2010 tak diperpanjang dan Cole pun menyeberang ke Liverpool. Di sinilah titik pangkal perubahan Cole menjadi seorang pemain petualang.
Sejak itu, enam klub berbeda diperkuat Cole tanpa adanya kesuksesan berarti. Terakhir, pemain bertinggi 170 cm itu memperkuat Tampa Bay Rowdies di North American Super League (sekarang United Soccer League) --semacam kompetisi divisi dua di Amerika.
ADVERTISEMENT
Di level internasional, Cole sudah jadi bagian dari Timnas Inggris pada 2001. Kebersamaan yang berhiaskan 56 caps dan 10 gol itu berlangsung selama sembilan tahun. Tiga Piala Dunia dan satu Piala Eropa dilalui Cole sebagai anggota generasi emas yang juga berisikan Ferdinand, Steven Gerrard, Frank Lampard, serta Wayne Rooney. Namun, semua turnamen itu berakhir mengecewakan.
Kemarin, Cole memutuskan untuk pensiun di usia 37 tahun. Rencananya, pemain yang di Rowdies sempat merangkap jabatan sebagai asisten pelatih ini bakal melangkah ke dunia manajerial.
"Setelah 20 tahun bermain sebagai profesional, waktunya sudah tiba bagiku untuk gantung sepatu. Semua yang kujalani selama ini adalah mimpi yang menjadi nyata. Apa pun yang ada setelah ini, aku berharap itu semua bisa sespesial 20 tahun sebelumnya," ucap Cole seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
"Aku ingin tetap terlibat di olahraga ini. Aku merasa bahwa aku bisa menawarkan banyak hal sebagai pelatih dan sudah pernah merasakan pengalaman itu di Rowdies. Aku ingin membantu para pesepak bola muda meraih impiannya seperti aku dulu lewat dengan pengalaman yang akan kutularkan nantinya," tutup ayah dua anak tersebut.