Luke Shaw dan Mereka yang Hampir Tamat karena Patah Kaki

5 September 2018 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Ramsey usai mencetak gol. (Foto: Grigory Dukor/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Ramsey usai mencetak gol. (Foto: Grigory Dukor/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prajurit berperang berteman senjata, pun demikian dengan pesepak bola dengan kaki-kakinya. Jadi bisa dibayangkan betapa sedihnya andai mereka tak lagi bisa menggunakan kakinya lantaran cedera, atau bahkan kehilangan tuahnya.
ADVERTISEMENT
Luke Shaw adalah segelintir yang suskses dari deretan pemain yang pernah kehilangan kakinya. Setelah berjuang dalam sunyi tiga musim lamanya, penggawa Manchester United itu akhirnya berhasil merebut tempat utama. Lebih dari itu, Shaw juga mendapat panggilan untuk tampil bersama Tim Nasional Inggris.
Untuk memperingati kesuksesan Shaw, kumparanBOLA merangkum beberapa pemain yang sempat mengalami patah kaki dan kembali bermain. Meski tak semuanya mampu kembali ke performa terbaiknya.
Well, sesungguhnya ada banyak kisah pemain yang mengalami cedera patah kaki pada saat bertanding. Namun, kami memilih dua nama berikut karena bisa bangkit dengan cepat atau moncer setelah pulih.
Dibril Cisse
Djibril Cisse datang ke Anfield dengan rentengan catatan individual bergengsi bersama Auxerre: dua titel topskorer Ligue 1. Tak sampai di situ, Cisse juga ditahbiskan sebagai pemain muda terbaik Ligue 1, penghargaan yang juga pernah diraih Zinedine Zidane, Thierry Henry, dan David Trezeguet.
ADVERTISEMENT
Baru beberapa bulan berseragam Liverpool, Cisse kudu menelan pil pahit. Tulang tibia dan fibulanya patah saat beradu dengan bek Blackburn Rovers, Jay McEveley. Saking parahnya, pemain yang memulai debutnya bersama Timn Nasional Perancis di usia 21 tahun itu mengatakan bila tidak segera mendapatkan pertolongan di lapangan, mungkin dia akan benar-benar kehilangan kakinya.
Kendati demikian, Cisse harus merelakan waktunya di luar lapangan demi pemulihan. Daryl Martin selaku fisio dari English Institute of Sport, bahkan mengatakan bila Cisse bisa saja baru akan benar-benar pulih dalam waktu 18 bulan. Artinya, dia akan melewatkan sisa musim 2004/2005 dengan prematur.
Secara mengejutkan, Cisse mampu pulih lebih cepat. Dia turun sebagai pemain pengganti saat Liverpool bersua Juventus di babak perempat final Liga Champions pada April, enam bulan setelah mengalami patah kaki.
ADVERTISEMENT
Bahkan lebih dari itu, Cisse sukses mencetak gol kala The Reds mengalahkan Aston Villa di Premier League. Keberhasilannya mengeksekusi penalti juga mengantar timnya menaklukkan AC Milan di final Liga Champions. Tuah Cisse kembali berlanjut di musim selanjutnya. Pemain berdarah Pantai Gading itu juga mencetak gol penting yang di Piala Super Eropa dan Piala FA.
Apes nian nasib Cisse, kakinya kembali patah saat membela Prancis di laga persiapan jelang Piala Dunia 2006 versus China. Gagal menjaga keseimbangan kala berduel dengan Zheng Zhi, Cisse kemudian jatuh dengan posisi kaki terjepit.
Mulai dari sini karier Cisse termaram. Di waktu yang berdekatan, Liverpool juga telah sepakat dengan Olympique Marseille terkait kepindahannya.
ADVERTISEMENT
Setelah dua musim bersama Les Phoceens, Cisse kembali ke Premier League kali ini bersama Sunderland, sebagai pemain pinjaman. Debutnya pun berjalan manis usai sukses menjebol gawang Tottenham Hotspur. Sayang, The Black Cats tak mempermanenkan jasanya.
Setelah dari sana, Cisse mulai bertualang ke Lazio, Queens Park Rangers, Al-Gharafa, Kuban Krasnodar, Bastia, dan Panathinaikos. Meski bersama klub yang disebut belakangan Cisse sukses meraih trofi Liga Super Yunani dan Piala Yunani, akan tetapi Cisse tak pernah lagi menemukan permainan terbaiknya lagi.
Aaron Ramsey
Berbeda dengan Cisse, ujung cerita Aaron Ramsey berakhir lebih bahagia. Bukan cuma sehat walafiat, gelandang asal Wales itu juga kian moncer bersama Arsenal. Insiden mengerikan itu terjadi saat Arsenal menyambangi markas Stoke City, 27 Februari 2007. Terjangan Ryan Shawcross menghantam kakinya mengakibatkan Ramsey mengalami patah tulang kering dan tulang betis.
ADVERTISEMENT
Butuh delapan bulan bagi Ramsey untuk bisa kembali bergabung bersama rekan-rekan setimnya. Dan perkara mengembalikan bentuk terbaiknya, dia patut berterima kasih kepada Arsenal.
Tak hanya dari metode peyembuhan, The Gunners juga berusaha menjaga konsistensi permainan Ramsey dengan meminjamkannya Nottingham Forest dan Cardiff City di periode 2010/2011. Jam bermainnya memang tak begitu intens, hanya 11 kali
Memang keduanya hanya kontestan Divisi Championship, akan tetapi jam bermain merupakan salah satu obat manjur pasca-cedera. Bahkan Cardiff, klub masa kecil Ramsey, berniat untuk mempermanenkan durasi peminjamannya. Namun, Arsenal menolaknya lantaran masih menaruh kepercayaan kepada Ramsey.
Ramsey tengah berpendar. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Ramsey tengah berpendar. (Foto: REUTERS/David Klein)
Ketetapan hati yang berbuah manis. Ramsey yang kembali di pertengahan musim 2010/2011 sukses mencetak gol kemenangan saat Arsenal menaklukkan Manchester United di pentas Premier League.
ADVERTISEMENT
Kini Ramsey telah menjadi salah satu pilar penting lini tengah Arsenal. Tak hanya sekadar gelandang box-to-box klise, pemain berumur 27 tahun itu piawai untuk memanfaatkan peluang dari lini kedua.
Sejak Premier League edisi 2013/2014, Ramsey mencatatkan rata-rata 5,8 gol dan 6 assist per musimnya. Torehan yang makin dikukuhkan dengan tiga titel Piala FA dan sepasang trofi Community Shield. Belum lagi dengan anugerah pemain terbaik Arsenal yang dua kali disabetnya.