Man City dan Chelsea Maju ke Pengadilan Olahraga

7 Juni 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin de Bruyne dan Emerson Palmieri beraksi di final Piala Liga. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
zoom-in-whitePerbesar
Kevin de Bruyne dan Emerson Palmieri beraksi di final Piala Liga. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
ADVERTISEMENT
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menjadi sibuk akibat pengajuan banding dua klub teras Inggris, Manchester City dan Chelsea. Keduanya memilih menempuh jalur hukum setelah pengajuan serupa ditolak oleh UEFA dan FIFA.
ADVERTISEMENT
Manchester City menjadi tim pertama yang memasukkan permohonan bandingnya, Kamis (6/6/2019) waktu setempat. Tertulis di keterangan resmi CAS, The Citizens berupaya membatalkan tuduhan terkait pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
Dampaknya memang buruk sehingga City mesti repot-repot maju ke CAS. Pasalnya, tim investigator UEFA mengancam sang juara Premier League itu akan kemungkinan absen satu tahun di pentas Liga Champions.
Tim yang dipimpin oleh Yves Leterme --mantan Perdana Menteri Belgia-- itu mengacu pemberitaan Der Spiegel yang merilis laporan retasan bertajuk Football Leaks. Dari laporan itu, ada dua manipulasi yang dilakukan City.
Yang pertama adalah menyoal dana sponsor dari Etihad Airways. Kalau mengacu laporan City, perusahaan maskapai penerbangan itu cuma menyuntikkan dana sebesar 67,5 juta poundsterling. Padahal, laporan keuangan Etihad cuma memberikan 8 juta poundsterling, sementara sisanya berasal dari Syekh Mansour bin Zayed Al Nahyan selaku pemilik City.
ADVERTISEMENT
Manipulasi kedua menyoal gaji pemain. City dituduh membuat skema pengurangan nilai gaji pemain-pemainnya untuk menghindari aturan FFP. Caranya memang cukup cerdik.
City menjual hak kepemilikan pemain-pemain yang nilai gajinya akan diturunkan kepada pihak ketiga. Pihak ketiganya bisa siapa saja, tetapi uang yang digunakan oleh pihak ketiga itu juga berasal dari kantong Syekh Mansour pribadi.
Beda cerita lagi dengan Chelsea. Problem The Blues bukan potensi pelanggaran FFP seperti City, melainkan pelanggaran transfer di bawah umur. Akibatnya, FIFA memberlakukan embargo transfer buat Chelsea untuk musim panas 2019 dan musim dingin 2020.
Traore melakukan pemanasan sebelum bertanding untuk Lyon. Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Kesamaannya, pelanggaran Chelsea juga sempat tertuang di Football Leaks. Disebut bahwa tim asal London itu mentransfer Bertrand Traore sejak umurnya masih 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut aturan FIFA, pemain berumur di bawah 18 tahun hanya boleh ditransfer ke luar negeri apabila orang tuanya turut pindah ke negara asal klub tersebut karena alasan pekerjaan non-sepak bola. Mereka juga tak boleh memiliki tempat tinggal yang jaraknya lebih dari 50 km dari markas klub.
Chelsea sendiri telah mengajukan banding ke FIFA seiring hukuman larangan transfer, tetapi berujung penolakan. Kini, pihak klub tinggal menunggu apakah CAS meloloskan permohonan mereka atau tidak.
Jika ketetapan CAS ternyata sama dengan UEFA, Chelsea bakal kerepotan pada bursa transfer musim panas ini. Pasalnya, The Blues segera melepas bintang utama mereka, Eden Hazard, yang ingin mencari tantangan baru. Hazard sendiri dilaporkan sudah mencapai kata sepakat dengan Real Madrid.
ADVERTISEMENT