news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Maurizio Sarri: Mantan Bankir yang Enggan Berkompromi

23 April 2018 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarri yang saklek dan idealis. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Sarri yang saklek dan idealis. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
ADVERTISEMENT
Jarak itu kian menipis jadi tinggal satu poin. Kemenangan 1-0 atas Juventus di Allianz Stadium, Senin (23/4/2018) dini hari WIB, membawa Napoli semakin mendekat dengan puncak klasemen. Dengan sisa empat pertandingan yang ada, asa Partenopei merengkuh Scudetto pun semakin besar.
ADVERTISEMENT
Meski menang, pelatih Napoli, Maurizio Sarri, mengaku bahwa timnya belum bermain sempurna. Menurut mantan bankir tersebut, anak-anak asuhnya sebenarnya punya kesempatan untuk 'membunuh laga' lebih awal tanpa harus menunggu sundulan Kalidou Koulibaly di menit ke-90.
"Penampilan kami belum sempurna. Apabila kami meningkatkan tempo lebih awal, kami sebetulnya bisa mengakhiri laga lebih awal pula," ungkap Sarri kepada Mediaset Premium selepas laga.
Meski demikian, secara umum Napoli sudah bermain sesuai keinginan Sarri. WhoScored mencatat bahwa pada laga tersebut Marek Hamsik dkk. berhasil mendominasi permainan lewat keunggulan penguasaan bola (60%) dan jumlah tembakan (12 berbanding 4). Menurut Sarri, cara bermain seperti inilah yang jadi tujuannya sejak awal.
"Kami memang ingin mengambil inisiatif sejak awal dan memaksa Juventus bermain lewat serangan balik. Kami bahkan hanya mengizinkan mereka membuat peluang lewat bola mati dan itu pun terjadi karena mereka lebih kuat secara fisik. Namun, terlepas dari itu kami berhasil mengontrol laga dan kemenangan hanyalah konsekuensi logis darinya," papar Sarri.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak pernah mendengar saran dari siapa pun karena aku memang tidak pernah membaca atau menonton media mana pun. Satu-satunya saran yang kudengarkan adalah dari keponakanku."
"Bagiku, akan menjadi sebuah penghinaan kalau kami sampai datang ke sini dan bermain dengan cara berbeda karena sepak bola inilah yang membawa kami ke titik ini. Sepak bola inilah yang membuat kami bisa sejajar dengan Juventus. Aku sebenarnya bermaksud membuat perubahan di 20-25 menit terakhir, tetapi mereka kemudian menumpuk pemain di lini tengah, sehingga berbahaya kalau sampai kami kurang orang di sana," imbuh eks pelatih Empoli ini.
Kemenangan ini, bagi Sarri, terasa memuaskan. Pasalnya, pria asli Naples ini menganggap bahwa Juventus merupakan representasi kekuatan dalam sepak bola Italia.
ADVERTISEMENT
"Mereka memenangi gelar dalam enam musim dan sekarang masih duduk di puncak klasemen. Mereka adalah lambang Serie A itu sendiri dan merupakan tim yang ingin dikalahkan semua tim. Maka dari itu, menang atas mereka jadi kemenangan yang paling memuaskan," ucap pelatih kelahiran 10 Januari 1959 ini.
Selebrasi Sarri bersama stafnya. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Sarri bersama stafnya. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
Meski demikian, semua belum berakhir bagi Sarri. Bahkan dengan momentum yang didapatnya, suksesor Rafael Benitez ini belum mau berbicara soal gelar juara.
"Aku selalu bilang bahwa saat ini Napoli tidak bisa merencanakan kesuksesan karena masih banyak klub yang lebih kuat secara finansial. Kami bisa merencanakan perkembangan teknik serta taktik dan itu bisa membawa kami meraih 105 persen potensi kami. Namun, soal hasil kami tak bisa memberi garansi," jelas Sarri.
ADVERTISEMENT
"Kita semua telah melihat perkembangan tim ini baik dari segi taktik, teknik, maupun mental. Kami bisa bermain tanpa rasa takut di salah satu stadion paling angker di Eropa tanpa rasa takut. Kupikir, itu adalah sebuah pertanda baik untuk kami," tutupnya.
Adapun, di sisa empat laga, Napoli akan bermain menghadapi Fiorentina, Torino, Sampdoria, dan Crotone. Sedangkan, Juventus akan meladeni Internazionale, Bologna, Roma, dan Verona.