Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Menerka Formasi Juventus Setelah Kedatangan Ronaldo
11 Juli 2018 19:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Juventus telah resmi mendatangkan Cristiano Ronaldo . Secara nama besar, kehadirannya bakal memberikan impak positif. Akan tetapi, tetap saja identitas semata tak akan cukup untuk mengangkat 'Si Nyonya Tua'.
ADVERTISEMENT
Apalagi, Ronaldo belum pernah mencicipi atmosfer Serie A sebelumnya. Jadi jangan dulu menganggungkan pemain berjuluk CR7 itu lebih dini. Untuk itu Massimiliano Allegri kudu menciptakan wadah yang tepat bagi Ronaldo. Demi memaksimalkan potensinya, sekaligus membuat mahar yang lebih dari 100 juta euro itu tak menjadi sia-sia.
4-2-3-1
Allegri bisa saja mempertahankan skema 4-2-3-1 yang jadi andalannya musim lalu. Ya, pakem yang berhasil memaksimalkan peran Paulo Dybala sebagai trequartista. Sebuah perjudian andai pelatih kelahiran Livorno itu berpaling dari pakem andalannya.
Terlebih, gelagat Allegri untuk mempertahankan pakemnya sudah terlihat. Perekrutan Emre Can lalu cukup menggambarkan jika Juve masih akan memakai poros ganda. Sebagai alternatif lain dari Blaise Matuidi dan Sami Khedira.
ADVERTISEMENT
Yang jadi masalah, Gonzalo Higuain bisa ditumbalkan jika format satu penyerang ini diterapkan. Besar kemungkinan penyerang berusia 30 tahun itu akan lengser dan digantikan Ronaldo. Pasalnya, memindahkan CR7 ke tepi kiri bukan hanya mengurangi potensinya, akan tetapi juga kudu mengorbankan dua pemain penting lain macam Mario Mandzukic dan Douglas Costa.
4-4-2
Cara paling simpel untuk memaksimalkan peran Ronaldo, ya, dengan memainkan pakem yang biasa mewadahinya. Apalagi jika bukan dengan format 4-4-2, skema yang paling sering di pakai Real Madrid dan juga Portugal.
Pada musim 2017/2018, Ronaldo lebih intens bermain sebagai penyerang, bukan winger seperti sebelum-sebelumnya. Keputusan yang logis sebenarnya, karena kondisinya tak seprima dulu.
ADVERTISEMENT
Memang, kecil kemungkinan Allegri bakal memainkan pakem klasik semacam ini. Namun, bukan sama sekali tak mungkin. Di Serie A musim 2017/2018 Juve tercatat pernah mengaplikasi skema 4-4-2, saat melumat Torino 4-0 akhir September lalu.
4-3-3
Di antara daftar lainnya, format 4-3-3 bisa menjadi win-win solution. Di musim lalu, skema ini menjadi opsi kedua dari Juve dan juga Madrid. Selain itu Allegri tetap bisa memainkan Higuain dan juga Dybala bersama dengan Ronaldo. Kelebihan lainnya, format 4-3-3 itu bisa berubah menjadi 4-3-1-2 dengan menempatkan Dybala di belakang dua penyerang --demi memaksimalkan peran trequartista yang diembannya.
Sementara di area tengah, Juve juga disokong dengan stok gelandang yang melimpah. Matuidi, Khedira, dan Can yang powerful serta kreator macam Miralem Pjanic, Claudio Marchisio, dan Rodrigo Bentancur.
ADVERTISEMENT
3-5-2
Pakem tiga bek mungkin bukan menjadi identitas utama Allegri. Antonio Conte-lah yang lebih dulu memperkenalkan kemudian mewarisinya kepada suksesornya itu. Allegri sendiri belum benar-benar meninggalkan skema dengan trio bek sentral itu. Nyatanya, sudah empat kali ia mengapalikasi pakem tersebut di Serie A musim lalu.
Alasannya, komposisi pemain Juve masih kompeten untuk menerapkannya. Joao Cancelo yang baru saja didatangkan, bisa dijadikan opsi alternatif bagi Mattia De Sciglio di wing-back kanan.
Dan yang paling utama, kembali lagi untuk memaksimalkan peran Ronaldo. So, pakem 3-5-2 jadi pilihan paling bijak untuk Allegri, dengan menandemkannya dengan Higuain atau Dybala.