Mengapa Harry Kane seperti Macan Ompong Bersama Spurs Musim Ini?

14 September 2018 15:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane.  (Foto: Scott Heppell/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane. (Foto: Scott Heppell/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harry Kane memang sudah mencetak dua gol untuk Tottenham Hotspur sejauh musim ini bergulir, tapi bukan berarti segalanya baik-baik saja. Sosok yang sempat dipinjamkan ke Leicester City ini terus dikritik karena dianggap seperti macan ompong di depan gawang lawan.
ADVERTISEMENT
Jika melihat secara statistik, klaim ini benar. Di musim lalu, Kane bisa melancarkan satu tembakan setiap 17 menit. Tapi, kapten Timnas Inggris itu baru bisa melancarkan satu tembakan setelah laga berjalan 36 menit pada musim ini. Itu berarti, Kane cuma bikin 2,5 tembakan per laga pada musim ini.
Lantas, mengapa Kane – yang musim lalu menjadi pesaing serius Mohamed Salah dalam perebutan Sepatu Emas Premier League dan topskor di Piala Dunia – mengalami penurunan seperti ini, sih? Setidaknya, ada dua faktor yang bisa disebut sebagai musabab dari buruknya performa Kane sejauh ini.
Pertama, karena kelelahan. Ketika Inggris bersua Swiss dalam pertandingan persahabatan, Rabu (12/9/2018) silam, pelatih Gareth Southgate memutuskan untuk membangkucadangkan Kane. Sebab, dia sadar, Kane sudah tampil sebanyak 61 laga untuk negara dan klub terhitung sejak musim lalu.
ADVERTISEMENT
“Harry sekarang masuk dalam kategori pemain yang harus kami sadari sudah kelewat banyak bermain. Dia cuma mendapatkan rehat sebentar, lalu tampil pada musim ini tanpa melakoni pramusim. Meski sebab di balik itu bisa dimaklumi: Piala Dunia,” kata Southgate, dilansir Telegraph.
Diskusi Harry Kane dan Gareth Southgate pada sesi latihan Tim Nasional Inggris. (Foto: Reuters/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Harry Kane dan Gareth Southgate pada sesi latihan Tim Nasional Inggris. (Foto: Reuters/Lee Smith)
Kedua, karena perubahan gaya bermain Spurs. Musim lalu, Kane lebih sering tampil sebagai striker tunggal di skuat besutan Mauricio Pochettino itu. Di musim ini, Kane harus berduet dengan Lucas Moura di lini serang Spurs.
Memang bekerja sama dengan satu striker lainnya juga sudah pernah dia lakukan ketika tampil untuk The Three Lions di Piala Dunia 2018. Meski begitu, perlu diingat juga lima dari enam gol Kane di turnamen itu ada sangkut pautnya dengan skema bola mati.
ADVERTISEMENT
Itu berarti, fase adaptasi Kane dalam sistem dua striker masih belum selesai. Kane masih perlu belajar memahami pergerakan tanpa bola rekannya, sehingga dia tahu harus bergerak ke mana demi menjaga kecairan serangan tim.
Selain itu, bermain dalam sistem dua striker bikin operan yang dia lancarkan pun jadi kian banyak. Di musim lalu, Kane baru bisa lancarkan umpan kunci tiap 94 menit, sementara musim ini dia bisa ciptakan satu umpan kunci setiap 72 menit.
Berita baiknya bagi Spurs, Moura berhasil memberikan jawaban sementara bagi Spurs di kala Kane tengah kesulitan. Berita baik lainnya, musim ini baru berjalan empat laga.
Meski begitu, pemain seperti Kane jelas takkan menunggu hingga tengah musim untuk menunjukkan kualitasnya. Bisa jadi, Kane secara mengejutkan tampil impresif ketika melawan Liverpool di Wembley Stadium, Sabtu (15/9/2018) petang WIB. Siapa yang tahu?
ADVERTISEMENT