Mengubah Posisi Lallana, Memperkaya Opsi Liverpool

15 Juli 2019 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adam Lallana menjalani pramusim bersama Liverpool. Foto: Dok. Liverpool
zoom-in-whitePerbesar
Adam Lallana menjalani pramusim bersama Liverpool. Foto: Dok. Liverpool
ADVERTISEMENT
Tak ada rekrutan akbar yang menghiasi aktivitas transfer musim panas Liverpool sejauh ini. Hanya seorang bek tengah 17 tahun, Sepp van den Berg, yang diakuisisi dari PEC Zwolle senilai 1,9 juta euro.
ADVERTISEMENT
Pelatih Juergen Klopp tak lantas melayangkan protes ke manajemen karena daftar belanja Liverpool masih nihil nama top. Toh, dengan materi yang ada, The Reds terbukti sukses menjuarai Liga Champions dan hampir menaiki podium kampiun Premier League musim lalu.
Lagi pula, Klopp tak berdiam diri untuk memperkaya opsi timnya. Dia melakukan eksperimen terhadap posisi pemain, salah satunya Adam Lallana.
Sejauh yang kita kenal, Lallana adalah gelandang serang atau winger yang piawai melepaskan umpan kunci. Namun, dalam dua uji tanding pertama Liverpool pada sesi pramusim, eks pemain Southampton ini beroperasi sebagai gelandang jangkar.
"Lallana memang merupakan tipikal untuk posisi ini. Dia bermain tanpa masalah dan menikmati peran barunya," tutur Klopp seperti dilansir oleh situs resmi klub.
ADVERTISEMENT
Klopp memimpin sesi latihan Liverpool jelang laga lawan Porto. Foto: Reuters/Carl Recine
"Di titik ini, Lallana coba menemukan ritme, berupaya lebih natural dalam memanfaatkan ruang sempit, menahan bola, dan melepaskan operan.
"Dengan kehadiran Lallana di posisi tersebut, kami juga mendapatkan opsi baru. Dia hanya perlu lebih beruntung untuk menghindari cedera. Ya, kami mesti melewati pramusim ini tanpa gangguan cedera dan itu akan keren jika berhasil," ujarnya.
Upaya transformasi Lallana tak cuma menguntungkan Liverpool sebetulnya. Sang pemain pun bisa mendapatkan berkah dari pergeseran posisinya, yakni jatah tampil lebih banyak.
Memang itulah salah satu problem Lallana musim lalu. Dia hanya menghabiskan 568 menit di lapangan akibat serangkaian cedera dan persaingan lini serang yang terlalu ketat. Ya, nama-nama top macam Sadio Mane, Mohamed Salah, Xherdan Shaqiri, atau Divock Origi menggerus kans Lallana.
ADVERTISEMENT
Beda hal jika Lallana bermain sebagai gelandang bertahan. Dia hanya berkompetisi dengan Fabinho. Sementara, Jordan Henderson yang juga bisa menempati posisi itu, lebih banyak bermain lebih ke depan musim lalu.
Fabinho dalam laga pramusim bersama Liverpool. Foto: Reuters/Carl Recine
Selain keterbatasan opsi di area jangkar, Klopp juga melihat faktor lain di balik keputusannya menggeser posisi Lallana. Dia dianggap cukup klop jika beroperasi di dekat James Milner yang menjadi full-back kiri.
Baik Lallana dan Milner memang sudah saling mengenal seiring kebersamaan di Liverpool serta Timnas Inggris. Keduanya tercatat menjalani 95 pertandingan dengan durasi 5,879 menit.
Milner pun memiliki cerita seperti Lallana. Dia tak cuma piawai bermain sebagai gelandang tengah atau winger yang merupakan posisi naturalnya. Musim lalu, sosok 33 tahun itu tak jarang menggantikan Andrew Robertson di posisi full-back kiri.
ADVERTISEMENT
Atas dasar fleksibilitas Milner itulah, Klopp mengaku tak khawatir jika Liverpool tak merekrut full-back kiri anyar. Meskipun, The Reds baru saja melepas Alberto Moreno ke Villarreal.
"Seperti perkataan saya sebelumnya, kami masih menimbang. Tak menutup kemungkinan jika kami ternyata tak melakukan apa-apa pada akhirnya," ucap Klopp.